bontangpost.id – Jane Shalimar meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit JMC, Warung Buncit, Jakarta Selatan. Kabar duka tersebut disampaikan Olive, manajer sekaligus sahabat Jane Shalimar.
“Iya benar mas barusan (meninggal, Red),” kata Olive sambil menangis saat berbincang dengan JawaPos.com (grup bontangpost.id), Minggu (4/7).
Tak banyak yang diucapkan Olive kala itu. Dia hanya meminta doa untuk kebaikan Jane Shalimar mudah mudahan ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Semua kebaikannya selama hidup di dunia diterima dan dosa-dosanya diampuni.
Kabar meninggalnya Jane Shalimar juga disampakan Olive melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya tersebut, diketahui Jane menghembuskan napas terakhir pada pukul 04.20 WIB tadi pagi.
“Assalamualaikum Wr. Wb. Innalillahi wa innailaihi rojiuun. Telah berpulang ke Rahmatullah Jane Shalimar binti Dicky Sadikin, pada usia 41 tahun, pada hari Sabtu, 4 Juli 2021 pukul 04.20 WIB,” demikian pesan dalam postingan Olive.
Alamat duka Jane Shalimar terletak di Jalan Jamblang 1 No.33 RT 007 RW 010, Kel. Jati Padang, Kec. Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan. Rencananya Jane Shalimar akan dimakamkan hari ini. “Rencana akan dikebumikan pada hari yang sama di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan dan akan menggunakan protokol Covid,” lanjutnya.
Update per Jumat (2/7) sore kemarin, aktris kelahiran 2 Juni 1980 itu saturasi oksigennnya mencapai 84- 88. Tensi dan nadinya dalam keadaan baik. Olive selaku sahabat sekaligus manajer Jane kala itu mengatakan, kondisi mantan istri Didi Mahardika itu masih belum sadar. “Untuk saat ini masih terpasang ventilator dengan saturasi 84-88. Demamnya 38,8, dan saat ini sedang diberikan obat demam. Tensi dan nadi baik,” Kata Olive kepada JawaPos.com ketika itu.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, selang makan Jane Shalimar mengeluarkan cairan menghitam. Untuk mengatasinya, Jane Shalimar dipusakan sementara waktu guna mengurasi iritasi pada bagian lambung. “Sementara dipuasakan dulu dan diberi obat lambung untuk mengurangi iritasi. Pengencer darah distop dulu,” tuturnya.
Sebelumnya, Gobin, dokter yang menemani Jane Shalimar sejak awal menyampaikan bahwa Jane didiagnosa menderita penyakit Pnemonia berat usai terpapar Covid-19 dengan perluasan awan dan infiltrat ( kabut putih) di kedua paru-parunya. Hal itu berdasarkan uji laboratorium dan diagnosa thorax pada Jane Shalimar.
Selasa (29/6) sekitar pukul 18:00, Jane Shalimar menggunakan NRM 15ltr/mnt dan menggunakan ventilator di ruang ICU JMC karena kondisinya semakin melemah. Padahal Selasa pagi saturasi oksigennya 80- 90. Sesasa kemarin Jane juga masih bisa diajak berkomunikasi. ’’Saya komunikasi langsung bersama tim dokter dan adik kandung JS dan akhirnya diputuskan untuk Tindakan mengunakan NRM 15ltr/mnt sudah dilakukan, tapi oxy tidak mampu naik dan tindakan akhir adalah ventilator,” tutur Gobin.
Namun pada waktu Subuh di hari yang sama, keluarga memindahkan Jane Shalimar ke JMC atas sebuah keyakinan akan tertangani lebih layak. Sebab di sana Jane mendapatkan kamar di ruang UGD dan di rumah sakit tersebut juga tersedia oksigen. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post