bontangpost.id – Pempek Kenanga F12 binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) meraih penghargaan Unit Pengolahan Ikan (UPI) terbaik pertama skala mikro kecil, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, dalam rangka peringatan Hari Ikan Nasional 2021. Penghargaan diterima pimpinan Pempek Kenanga F12 Dewi Malichah, dari Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono secara virtual, pada Kamis (25/11/2021).
Diungkapkan Dewi, penghargaan ini sebagai bukti komitmen usahanya menjaga kualitas produksi pengolahan ikan menjadi produk higienis yang sesuai standar kesehatan dan kelayakan, berdasarkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Proses pengolahan ikan Pempek Kenanga F12 juga telah meraih Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) dari Kementerian KKP, karena telah memenuhi persyaratan Prosedur Operasi Standar Sanitasi sesuai prinsip Good Manufacturing Practices.
“Prestasi ini tak lepas dari pembinaan PKT, hingga kami berhasil menjadi perwakilan Kaltim sebagai UPI terbaik untuk skala kecil dengan administrasi yang lengkap,” kata Dewi.
Dijelaskan, sejak menjadi mitra binaan PKT pada 2015, usaha pempek yang dirintis mulai 2009 itu telah difasilitasi beragam pengurusan dokumen kelengkapan usaha. Mulai dari sertifikasi halal oleh MUI, sertifikat merek dan hak paten hingga uji BPOM. Di samping penguatan kapasitas usaha dengan berbagai dukungan fasilitas penunjang lainnya. Bahkan saat ini, Pempek Kenanga F12 juga dalam proses verifikasi LsPro, untuk Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI).
“Dari pendampingan PKT, kami terus didorong untuk menghadirkan produk makanan berkualitas dengan pengolahan yang sesuai standar, guna memberi jaminan terhadap konsumen. Dukungan itu menjadi komitmen kami untuk terus meningkatkan kualitas mutu produk dengan pengolahan yang lebih baik,” terang Dewi.
Kini penjualan pempek Kenanga F12 tak hanya menyasar pasar lokal Bontang dan Kaltim saja, tapi juga memenuhi permintaan konsumen dari berbagai daerah di Indonesia, dengan tingkat penjualan mencapai 150 hingga 200 Kg per bulan. Beragam inovasi pun dikembangkan, mulai jaminan ketahanan produk dalam waktu lama, hingga proses pengiriman yang lebih efisien, agar produk sampai di tangan konsumen dalam kondisi baik dan terjaga.
“Saat ini kami juga mencoba inovasi cuka dalam bentuk bubuk, agar memudahkan konsumen dan lebih efisien untuk pengiriman. Tapi yang pasti, kualitas dan mutu produk akan terus menjadi prioritas yang terus kami jaga ke depannya,” tambah Dewi.
VP CSR PKT Anggono Wijaya menyebut jaminan kualitas produk yang sesuai standar BPOM, merupakan sasaran utama pendampingan bagi mitra binaan perusahaan pada sektor makanan olahan. Mitra binaan senantiasa didorong menghadirkan produk higienis serta memenuhi aspek kesehatan dan kelayakan konsumsi, yang menjadi landasan PKT dalam memberikan fasilitas pendampingan secara intensif melalui berbagai uji laboratorium dan sertifikasi.
“Jaminan mutu produk dengan pengolahan yang sesuai standar menjadi hal utama yang wajib diperhatikan. Hal itu terus didorong PKT bagi seluruh mitra binaan untuk memberi perlindungan kepada konsumen,” kata Anggono.
Dirinya berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi pempek Kenanga F12 untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produk, sehingga kepercayaan konsumen semakin meningkat dengan potensi penjualan yang jauh lebih besar.
Apalagi setelah verifikasi LSPro untuk SPPT SNI, diyakini Anggono akan memberi dampak yang lebih signifikan untuk pengembangan usaha dengan proses produksi dan pengemasan yang sesuai kaidah SNI.
“Semoga komitmen ini terus ditingkatkan pempek Kenanga F12, agar mutu dan kualitas produk semakin terjaga seiring meningkatnya kepercayaan konsumen,” pungkas Anggono. (*/nav)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post