bontangpost.id – Dari penangkapan yang dilakukan pada Selasa (26/4) malam kemarin, lembaga antirasuah juga melakukan penangkapan terhadap perwakilan Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) Jawa Barat.
Bupati Bogor Ade Yasin tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 4.111.181.641 atau Rp 4,1 miliar. Hal ini merujuk dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) KPK.
Ade Yasin, melaporkan harta kekayaan miliknya ke lembaga yang dikepalai oleh Firli Bahuri pada 31 Maret 2021 untuk laporan periodik 2020.
Adapun rincian harta kekayaan yang dimiliki Ade Yasin berdasarkan LHKPN yang diakses melalui elhkpn.kpk.go.id, Rabu (27/4) adalah, memiliki satu bidang tanah dan bangunan di Bogor dengan luas 574 meter persegi/ 313 meter persegi dengan nilai Rp 1.650.000.000 atau Rp 1,6 miliar.
Kemudian ada juga dua bidang tanah di Bogor seluas 340 meter persegi dan seluas 1.590 meter persegi. Untuk luas tanah 340 meter persegi senilai Rp 505.000 atau Rp 505 juta.Kemudian untuk tanah dengan luas 1.590 meter persegi senilai Rp 135.000.000 atau Rp 135 juta.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga memiliki dua kendaraan roda empat dengan rincian, Mitsubishi Xpander tipe Ultimate 2019 senilai Rp 200.000.000 atau Rp 200 juta, dan BMW tipe 320 I CKD AT 2016 senilai Rp 435.000.000 atau Rp 435 juta.
Perempuan 53 tahun ini juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 600.000.000 atau Rp 600 juta, kemudian harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 726.788.687 atau Rp 726,7 juta.
Namun demikian, adik kandung dari mantan Bupati Kabupaten Bogor Rachmat Yasin ini memiliki utang sebesar Rp 14.607.046 atau Rp 140 juta.
Sebelumnya, Bupati Kabupaten Bogor Ade Munawaroh Yasin terkena OTT bersama dengan beberapa orang dari BPK perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Seorang sumber di internal KPK mengungkapkan, Bupati Bogor Ade Yasin diduga telah melakukan suap ke pihak BPK Provinsi Jawa Barat, untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
“Suap dilakukan Bupati untuk dapat WTP,” ujar sumber KPK kepada JawaPos.com, Rabu (27/4).
Sementara terpisah, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan operasi senyap yang dilakukan lembaga antirasuah tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi jenis suap.
“Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap,” kata Ali.
Ali mengungkapkan, lembaga yang dikepalai oleh Firli Bahuri tersebut sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diamankan oleh KPK.
Ali menuturkan, lembaga antirasuah ini akan segera menentukan sikap atas hasil operasi tangkap tangan terhadap Bupati Bogor Ade Yasin dan perwakilan dari BPK Jawa Barat tersebut. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post