bontangpost.id – Dinas Kesehatan Bontang memutuskan untuk menambah jumlah telur wolbachia dalam satu ember, di Bontang Utara. Penambahan ini sudah dilakukan sejak pekan lalu. Namun tidak seluruh kelurahan mendapatkan skema ini.
Fungsional Epidemiologi Muda Diskes Nur Ilham mengatakan hanya empat kelurahan yang ditambah jumlah telurnya.
“Tetapi kami belum bisa sebutkan kelurahannya. Masih dikoordinasikan dengan pihak kelurahan,” kata Ilham.
Khusus di Bontang Utara sudah mengalami 12 kali pelepasan. Berdasarkan pengujian capaian populasi masih 18,5 persen. Angka ini jauh dari target yakni 65 persen. Jika sebelumnya tiap ember diisi satu strip yakni 250 telur. Kini menjadi dua strip yaitu 500 telur.
“Itulah menjadi pertimbangan penambahan jumlah telur. Penambahan ini juga rekomendasi dari UGM dan Kemenkes,” ucapnya.
Pemilihan empat kelurahan mengacu terhadap tingkat kepadatan penduduknya, penerimaan masayarakat, serta menyesuaikan jumlah telur yang dikirim. Termasuk dengan pertimbangan jumlah kasus terbanyak penderita DBD pada tahun ini.
“Banyak faktor yang menjadi acuan,” tutur dia.
Ia pun menjelaskan penambahan telur ini tidak berdampak populasi nyamuk. Sebab ada masa hidup nyamuk. Pun demikian telur yang pecah tidak semua berhasil. Ada yang harus bersaing dengan nyamuk dewasa.
“Sifatnya ini mengganti nyamuk,” terangnya.
Ia pun memastikan tidak ada penambahan jumlah titik pelepasan ember. Sebelumnya di Bontang Utara terdapat 1.880 titik. Jumlah telur terbanyak yang disebar di Kelurahan Gunung Elai. Angkanya mencapai 378 ember. Dengan luasan wilayah yakni 502 hektare. Disusul Api-Api 375 ember.
Paling sedikit Kelurahan Bontang Baru dengan 254 ember. Ia menjelaskan, Guntung memiliki kawasan yang luas yaitu 1.135 hektare. Tetapi jumlah ember yang disebar hanya 260 ember. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: