SANGATTA – Sektor Peternakan terutama ternak sapi di Kabupaten Kutim masih banyak mengalami kendala, terutama dari para peternak yang masih minim pengetahun dan keterbatasan pasokan obat-obatan pendukung. Seperti vaksin serta Imseminasi Buatan (IB). Akibatnya, jumlah ternak sapi di Kutim cenderung menurun.
Mengatasi hal itu, Dinas Pertanian Kabupaten Kutim masih terus berupaya untuk melaksanakan beberapa program demi meningkatkan sektor peternakan di wilayah kecamatan. Dengan cara melakukan penyuluhan melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang tersebar di seluruh kecamatan.
Plt Kepala Dinas Pertanian Mardjoni mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan pembinaan-pembinaan kepada para peternak dari koperasi yang ada di beberapa kecamatan. Agar bisa selalu berkembang atau meningkatkan keahlian terutama pengembangan sektor peternakan.
“Untuk menambah populasi ternak selain dengan cara pengembangbiakan, kita juga ada program pengadaan bibit-bibit baru. Yakni melalui program Desa Membangun, Dinas Pertanian akan mengadakan hewan ternak sesuai permohonan dari para petani ternak yang ada di beberapa kecamatan. Namun saat ini masih dalam tahap proses pengadaan,” jelasnya, belum lama ini.
Dia menyebut dari permohonan peternak di desa dari beberapa kecamatan, permintaan bantuan bibit ternak sapi saat ini sudah sudah masuk sekitar 500 ekor. Menurut Mardjoni, bantuan sapi yang dikelola oleh peternak sebelumnya kurang berhasil dikembangkan.
Berdasarkan hasil survei, masih banyak terdapat beberapa kendala. Terutama dalam hal pemeliharaan, ternyata banyak petani yang masih belum berpengalaman. Sehingga banyak ternak yang sakit dan bahkan mati. Selain itu juga karena keterbatasan IB.
Hal itu juga disebabkan kurangnya pendampingan oleh tim kesehatan hewan (Keswan) yang tersebar di berbagai kecamatan. Sebab tim ini bertugas untuk memberi pelayanan pengobatan serta program sapi wajib bunting (Siwab) serta imunisasi.
“Karena Kutim merupakan salah satu daerah di Kaltim sebagai daerah pengembangan hewan ternak, maka kita berharap untuk pertumbuhan peternakan di Kutim bisa meningkat dan lebih berkualitas,” sebutnya.
Agar program dari pemerintah Provinsi bisa tercapai dengan harapan di tahun ini ternak sapi bisa bertambah 100 atau 200 ekor. Serta mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) bidang peternakan adalah meningkatkan populasi sapi di Indonesia melalui kegiatan Siwab. Dari program tersebut ditargetkan kelahiran 3 juta ekor pedet (anak sapi) di Indonesia pada 2018. (hms11/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: