BONTANG – Gelombang penolakan terhadap pengumuman Yerusalem menjadi Ibu Kota Israel terus mengalir. Tak mau ketinggalan, warga Bontang pun turut menggelar aksi protes atas deklarasi sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu.
Selasa (12/12) sore kemarin, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) beserta sejumlah organisasi masyarakat (ormas), tokoh agama, organisasi kemanusiaan, organisasi kepemudaan, santri pondok pesantren (ponpes), hingga elemen mahasiswa dan pelajar Bontang menggelar aksi solidaritas untuk Palestina. Bertajuk “Aksi Damai Bela Al-Quds”, aksi yang dihelat di simpang tiga Plaza Taman Ramayana itu diikuti ratusan massa.
Massa aksi yang menamakan diri sebagai “Gerakan Masyarakat Bontang Selamatkan Al-Quds” itu membentangkan spanduk panjang bertuliskan “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Palestina harus merdeka” dan berbagai spanduk lain berlatar belakang bendera Palestina. Massa aksi menegaskan Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina, serta menolak pengakuan sebagai Ibu Kota Israel.
Aksi damai yang disertai penggalangan dana untuk warga Palestina itu juga dilakukan sebagai upaya mengajak semua elemen masyarakat, khususnya di Kota Taman untuk berperan aktif mendukung Al-Quds (Yerusalem). Sebab, Al-Quds merupakan Ibu kota resmi Palestina, yang mana di dalamnya terdapat Masjid Suci Al-Aqsha, masjid ketiga yang dimuliakan dalam Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, tempat Isra Mikraj Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, serta kiblat Pertama kaum Muslimin.
“Sepanjang sejarah dan hingga kiamat Al-Quds adalah Ibu Kota Palestina. Milik umat Islam seluruh dunia,” ujar Humas Aksi Damai, Wahyu Setyawan.
Dalam pernyataan sikap yang dikeluarkan “Gerakan Masyarakat Bontang Selamatkan Al-Quds”, Wahyu juga menyebut, jika keinginan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Kota Al-Quds dan menjadikannya sebagai Ibu Kota Israel, adalah bentuk arogansi dan bentuk permusuhan terhadap umat Islam dunia serta akan memperpanjang episode permasalahan Palestina, melahirkan ketegangan serius di kawasan Timur dan Barat, bahkan mengancam perdamaian dunia yang selama ini rajin dikampanyekan AS.
“Pasalnya, pemindahan ini bersifat politis, strategi hegemoni Kota Al-Quds secara total, untuk dijadikan sebagai ibu kota abadi bagi Israel,” terangnya.
Untuk itu, dia menyerukan kepada semua elemen umat Islam terkhusus di Bontang untuk menyatukan barisan, memberikan perhatian dan dukungan berkesinambungan terhadap Masjid suci Al-Aqsha dengan segenap kemampuan dan sarana yang dimiliki, serta menghentikan permusuhan dan penistaan terhadap kota suci Umat Islam, Al-Quds.
“Kami mendesak para pemimpin negara dunia untuk menyatakan sikap tegas, mengecam, dan menghentikan arogansi AS dan permusuhannya terhadap kesucian umat Islam,” tegas Wahyu.
Selain diisi penyampaian orasi kemanusiaan oleh beberapa orator, aksi damai ini juga dirangkai dengan penampilan musikalisasi puisi dan teaterikal oleh beberapa pelajar, dan terakhir ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Ustaz Syukur Yusuf. Dalam aksi ini, juga terkumpul donasi sebesar Rp 36.818.000 beserta 1 buah cincin emas. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: