bontangpost.id – Banjir yang kerap melanda Bontang sebagian besar disebabkan karena kiriman air dari luar daerah. Untuk itu, di wilayah hulu yakni di pintu air danau Gunung Telihan, dipasang alat pendeteksi ketinggian air.
Lurah Gunung Telihan Mochamad Cholid Hanafi menjelaskan hal itu dilakukan guna memberi peringatan kepada warga yang berada di wilayah rawan banjir. Sebab selama ini, banjir yang selalu datang tiba-tiba membuat banyak barang-barang tidak bisa diselamatkan.
“Paling enggak dengan adanya automatic water level recorder (AWLR) itu, masyarakat bisa tahu. Jadi enggak tiba-tiba banjir datang baru angkut-angkut barang,” jelasnya.
Kata Cholid, sambil menunggu Waduk Kanaan difungsikan, pihaknya mengusahakan agar peran pintu air bisa dimaksimalkan. Salah satunya dengan memasang AWLR.
“Selain itu, kalau banjir banyak sampah-sampah yang menyangkut di pintu air. Jadi begitu lihat kondisi air di kilo 5,5 sudah mulai naik, kami yang di hulu ini harus bersiap juga,” ujarnya.
Sementara Penginisiasi Kompas Bontang Willy Permadi mengatakan AWLR menggunakan panel surya sebagai sumber daya. Sehingga jika cuaca tidak begitu bersahabat sekalipun, bisa bertahan hingga tiga hari.
Menurut informasi yang dihimpun, AWLR telah dipasang di beberapa lokasi di Bontang. Di antaranya daerah Guntung, Bontang Kuala, Jalan Brokoli Gunung Elai, dan Gang Aren, Gunung Sari.
Untuk bisa digunakan, sambungnya, butuh waktu sekira seminggu setelah pemasangan. Jika data yang diambil oleh detector ini valid dan tidak ada masalah, maka akan diunggah ke website.
“Beda kalau ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Waktunya tentu menyesuaikan lagi,” tuturnya.
Dengan demikian, pria yang akrab disapa Welis itu mengungkapkan, AWLR diharapkan bisa membantu masyarakat.
“Supaya bisa memantau ketinggian air di pintu air, apalagi ketika sedang musim hujan yang bisa menyebabkan banjir,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post