Merek-merek alat musik dan perlengkapan musik Indonesia berhasil berjaya di National Association of Music Merchants (NAMM) Show 2018. Acara tersebut digelar bulan kemarin di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat (AS).
Pada perhelatan tersebut, Indonesia berhasil membukukan transaksi penjualan sebesar US$ 1,5 juta, atau sekitar Rp 20 miliar.
Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles, Antonius A. Budiman mengatakan, nilai pendapatan tersebut masih bisa terus bertambah, mengingat beberapa pembeli masih dalam tahap negosiasi.
“Ini merupakan prestasi yang membanggakan, mengingat ini kali pertama Indonesia berpartisipasi pada pameran The NAMM Show,” ujar Antonius dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Acara The NAMM Show adalah tempat berkumpulnya industri produk alat musik, suara, dan teknologi global yang berasal dari 139 negara. Adapun potensi daya beli dalam perhelatan ini bisa lebih dari US$ 10 miliar.
Pada gelaran tersebut, Paviliun Indonesia menampilkan beberapa merek gitar, seperti Stephallen Guitars dan iVee Guitars, serta produk penguat suara (amplifier), yakni Sugar Amp.
Indonesia sebagai produsen alat musik telah dikenal reputasinya dalam memproduksi alat musik merek dunia dengan skema Original Equipment Manufacturer (OEM). Dalam skema OEM, alat musik Indonesia dikemas dengan merek dunia seperti seperti Ibanez, Fender, Cort, dan Wild Custom.
Satu hal yang menjadi ciri khas merek-merek alat musik asal Indonesia adalah turut ditampilkannya bentuk budaya asli tanah air dalam berbagai elemen alat musik dan penguat suara berkualitas premium.
“ITPC LA akan terus mendukung produsen Indonesia memasuki pasar AS, di mana tidak hanya sebagai sumber merek AS, namun juga mengangkat mereknya sendiri, termasuk alat musik Indonesia di pasar AS,” ungkap Antonius.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa kemitraan ASEAN – India dapat memberikan kontribusi signifikan untuk mencapai ekosistem damai, stabil dan sejahtera di kawasan Indo Pasifik.
Hal itu disampaikan Jokowi ketika berbicara pada sesi retreat bersama dengan Perdana Menteri India dan para Kepala Negara ASEAN — sebagai bagian dari mata acara KTT Peringatan ASEAN – India — di Rasthrapati Bhawan, Kamis 25 Januari 2018.
“Saya percaya melalui ASEAN-lead mechanism dan melalui kemitraan ASEAN-India, kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera dapat tercapai,” kata Jokowi, seperti dikutip dari rilis resmi Sekretariat Presiden RI pada 26 Januari 2018.
Lebih lanjut Presiden mengatakan, konsep Indo-Pasifik secara alami dapat dikembangkan berdasarkan Treaty of Amity and Cooperation of ASEAN, yakni semua negara kunci telah menjadi para pihak dari treaty (perjanjian) tersebut.
“Pengembangan konsep Indo-Pasifik, juga harus dilakukan secara terbuka, transparan, inklusif didasarkan pada habit of dialogue; dilandasi keinginan untuk bekerja sama serta menjunjung tinggi hukum internasional,” kata dia.
Dengan konsep seperti itu, maka rivalitas yang tidak sehat yang dapat mengarah pada “power projection” dapat dihindari.
Jokowi juga menyarankan, pengembangan konsep Indo Pasifik akan baik jika dilakukan melalui pendekatan building blocks antara lain; melalui penguatan kerja sama bilateral dan pluri-lateral seperti ASEAN-India, penguatan mekanisme kawasan seperti IORA di Samudra Hindia, dan ASEAN-lead Mechanisms khususnya East Asia Summit (EAS) Samudra Pasifik. (liputan6)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: