BONTANG – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bontang dilanda kecemasan jelang pelaksanaan pekan olahraga provinsi (Porprov) Kaltim. Pasalnya hingga kini dana persiapan Porprov tak kunjung cair.
Kondisi ini memaksa strategi untuk memulangkan atlet yang sedang menempuh pendidikan di luar pulau Kalimantan terancam. Padahal keberadaan tiga atlet itu sangat dibutuhkan oleh skuat lantaran prestasi mereka saat menempuh pendidikan di tingkat SMA beberapa waktu lalu.
“Kalau bukan atlet andalan tidak kami panggil untuk pulang. Tapi permasalahannya hingga kini belum ada kejelasan soal anggaran dari KONI Bontang,” kata Ketua Harian Perbasi Bontang Arianto kepada Bontang Post, Jumat (18/5).
Rinciannya, dua atlet tercatat mahasiswa dan mahasiswi Universitas Brawijaya Malang. Sementara satu atlet putri sedang menimba ilmu di Universitas Udayana, Bali. Dikatakan Arianto ketiganya merupakan atlet senior yang dapat membimbing atlet muda nantinya di lapangan.
Meskipun demikian Arianto tidak mau memaparkan total kebutuhan akomodasi tersebut. Kendati pemanggilan baru dilakukan satu bulan mendekati pelaksanaan Porprov. “Koni Bontang pasti sudah ada standarnya terkait tiket pesawat dan transportasi darat dari Balikpapan ke Bontang,” ungkapnya.
Sementara itu jika dilihat dari salah satu situs penjualan tiket, biaya tiket untuk penerbangan Surabaya-Balikpapan dipatok tarif minimal Rp 538.000, sedangkan rute Denpasar-Balikpapan dikenai tarif Rp 744.650. Belum lagi transportasi darat membutuhkan dana Rp 150.000 per orang. Maka ditaksir kebutuhan akomodasi sekitar Rp 2.270.650.
Komunikasi tetap dilakukan oleh pengurus Perbasi kepada atlet bersangkutan. Arianto pun meminta kepada ketiga atlet tersebut untuk berlatih rutin di perguruan tingginya masing-masing. “Tujuannya agar feeling ball-nya masih terasah,” paparnya.
Bilamana anggaran tersebut tidak turun jelang pelaksanaan porprov, maka Arianto meminta untuk tidak dibebani target. Meskipun seluruh atlet tetap berangkat untuk bertanding. “Kami akan memakai pemain pengganti yang berstatus sebagai pelajar SMA,” ucapnya.
Kondisi serupa juga dialami oleh pebasket yang berada di Kota Taman. Mereka terpaksa harus berlatih dulu dengan klubnya masing-masing.
Arianto berharap kucuran dana ini segera diterima oleh pengurus cabor dalam waktu dekat. Tujuannya agar persiapan olahraga empat tahun sekali se-Kaltim ini bisa matang.
Diberitakan sebelumnya, Perbasi Bontang mematok hanya dapat meraih medali perunggu di Porprov nanti, baik di sektor putri maupun putra. Arianto menilai posisi Bontang masih di bawah Samarinda dan Balikpapan yang menjadi unggulan di cabor bola basket. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post