bontangpost.id – Anggaran mengenai Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XVI baru diusulkan di APBD Perubahan. Besarannya mencapai Rp 1,5 miliar. Menanggapi itu, Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam mengatakan bukti keseriusan pemerintah dalam hal olahraga salah satunya memperhatikan prestasi. Termasuk dalam ajang kejuaraan daerah yaitu Popda.
“Masih belum maksimal penganggarannya. Termasuk juga Porprov,” kata Andi Faiz.
Menurutnya ini menjadi pekerjaan rumah eksekutif dan legislatif. Bersama-sama menganggarkan di APBD Perubahan. Harapannya pembahasan APBD Perubahan bisa dilakukan secepatnya. Artinya September sudah harus diparipurnakan.
“Sehingga Oktober bisa digunakan untuk akomodasi dan konsumsi atlet,” ucapnya.
Sejatinya anggaran ini sudah dimasukkan dalam APBD tahun lalu. Tetapi pelaksanaan Popda ditunda kala itu. Karena kondisi sebaran Covid-19 di Kaltim tinggi. Alhasil anggaran itu dikembalikan. Disinggung mengenai apakah terkejar pembahasan anggaran dengan rentan waktu tersisa, politikus Partai Golkar ini optimistis.
“Terkejar waktunya asalkan sama-sama punya komitmen terkait ini,” tutur dia.
Disinggung mengenai tidak adanya trainning center (TC) bagi atlet, ia menilai bukan menjadi faktor utama. Sebab Andi Faiz menilai tiap cabang olahraga yang dipertandingkan pasti melewati proses latihan yang ketat. Apalai berbicara untuk meraih prestasi demi gengsi daerah.
“Pasti kontingen sudah siap untuk mengharumkan nama Bontang,” terangnya.
Ia juga menuturkan nominal anggaran bisa ditambah saat pembahasan. Karena angka ini bersifat hitungan nyata. Artinya anggaran tentu tidak bisa berkurang. “Karena penginapan dan transportasi atlet itu tidak bisa dikurangi,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Bapopsi Lugito Budi mengatakan, nantinya Bontang mengirimkan 262 atlet dari 20 cabang olahraga yang dipertandingkan. Namun, persoalan yang terjadi ialah anggaran untuk kejuaraan ini baru dimasukkan dalam APBD perubahan.
“Kalau kami diminta untuk mencari talangan terlebih dahulu siap. Asalkan benar-benar dibayar nantinya. Ada jaminannya,” kata Budi.
Sejatinya anggaran yang diusulkan mencapai Rp 1,5 miliar. Menurut dia, nominal itu cukup untuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi atlet dan pelatih selama di venue pertandingan. Dia juga berharap jumlah atlet diberangkatkan semua.
“Intinya untuk gizi dan kenyamanan saat tidur atlet itu cukup. Tidak kekurangan. Dengan angka segitu cukup,” ucapnya.
Beberapa cabor yang menjadi andalan kontingen Kota Taman ialah nomor perorangan. Meliputi atletik, panahan, tinju, judo, taekwondo, karate, dan silat. Ditambah sepak takraw untuk cabor beregu. Pasalnya, baru saja tim sepak takraw putri Bontang berhasil menjadi jawara di Kejurprov Kaltim.
“Apalagi ada atlet yang akan turun juga di popda nantinya,” tutur dia.
Target masuk empat besar dipandang realistis. Sebab tidak ada agenda pemusatan latihan terpusat untuk menyambut kejuaraan ini yang dilakukan oleh pemkot. Melainkan program training center (TC) digagas oleh masing cabor secara mandiri.
“Saingan terberat ada Balikpapan, Kukar, dan Samarinda,” urainya. Sebelumnya kontingen Bontang masuk lima besar dalam Popda XV di Samarinda 2018 silam. Berada di bawah capaian tuan rumah, Kukar, Balikpapan, dan Berau. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post