SANGATTA – Pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) di Kutim resmi ditutup, semalam (17/7). Berdasarkan jadwal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutim tidak lagi melayani peserta jika lewat dari pukul 24.00 Wita. Hal itu dijelaskan oleh Ulfa selaku Komisioner KPU Kutim.
Hingga hari terakhir pendaftaran, kata Ulfa belum banyak partai politik (parpol) yang mengajukan diri. Terlihat baru beberapa Liaison Officer (LO) parpol mendaftarkan calegnya masing-masing.
“Baru beberapa saja, biasa memang hari terakhir yang banyak. Karena pada 4-16 Juli itu sepertinya mereka masih menyiapkan berkas. Jadi saat hari terakhir baru datangan, ya mungkin seperti itu perkiraan,” terangnya saat diwawancarai di kantornya, Selasa (17/7).
Lebih lanjut, ia menjelaskan setelah penutupan pendaftaran, pihaknya akan melanjutkan proses verifikasi pada 5-18 Juli 2018. Menurutnya ada hal menarik dalam pendaftaran 2018 ini. Berbeda dari 2014 lalu, KPU saat ini mengandalkan aplikasi Silon. Yakni sistem yang memudahkan dalam mengunggah data calon. “Sistem ini lebih memudahkan pekerjaan kami. Nanti baru kami sandingkan dengan berkas fisik,” tuturnya.
Ulfa menjelaskan beberapa syarat yang wajib dipenuhi. Yakni formulir B1 yang harus ditandatangi langsung oleh ketua dan sekretaris. Sama halnya dengan B2, yaitu surat pernyataan seleksi bakal calon. Kemudian B3, pakta integritas berisi surat penyataan tidak terlibat pidana, serta SK yang di legalisasi oleh DPP.
“Mereka juga harus melampirkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Selain itu, adanya aturan seleksi di internal partai yang dilakukan secara terbuka dan demokratis. Kami tidak mau menerima berkas yang tidak lengkap,” pungkasnya.
Sayuti Ibrahim yang juga Komisioner KPU Kutim menjelaskan perihal sistem Silon yang digunakan. Menurutnya mereka membutuhkan jaringan yang baik hingga pendaftaran usai. Pasalnya hal ini sangat memengaruhi pekerjaan.
“Semoga saja hingga penutupan nanti (semalam, red.) jaringan tetap stabil. Karena akan sulit jika internet tidak mendukung sistem baru ini,” ujarnya.
Dirinya sangat mengantisipasi jika terjadi kendala yang dimaksud. Walaupun tidak menginginkan, tapi ia membuat persiapan jika hal itu sampai terjadi. Semisal dengan adanya pelayanan manual.
“Kami sudah memetakan jika terjadi kendala dalam pendaftaran, terutama hari terakhir. Ya semoga saja jaringan tidak bermasalah hingga penutupan pendaftaran,” harapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: