SANGATTA- Seluruh umat muslim termasuk Kutim berbondong-bondong merubah arah kiblat. Sekira 40 sentimeter dinaikkan dari garis sebelumnya.
Perubahan arah kiblat dilakukan pada Minggu (28/05) lalu saat matahari melintas tepat di atas Ka’bah. Peristiwa alam yang dikenal dengan Istiwa A’dham atau Rashdul Qiblah terjadi pada pukul 17.18 Wita.
“Jadi kami manfaatkan momen ini untuk merubah arah kiblat. Alhamdulillah sudah disepakati dan ditentukan. Mulai hari kedua puasa kami ubah arah kiblatnya,” ujar Ustad Wasian Imam Masjid Nurul Huda, Sangatta.
Perubahan ini dilakukan agar arah kiblat sesuai dengan ketentuan. Tentunya untuk penyempurnakan ibadah salat.
“Untuk kehati-hatian aja. Jika bisa sempurna akan lebih baik. Makanya kami manfaatkan kesempatan ini untuk merubahnya,” katanya.
Ada beberapa cara yang dilakukan pada saat menentukan arah kiblat tersebut. Diantaranya memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus dengan mengunakan Lot atau bandul.
Kemudian permukaan dasar harus datar dan jam pengukuran disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.”Kami mengikuti petunjuk saja saja. Lalu dipraktikkan. Dengan patokan itulah arah kiblat di Masjid kami tentukan dan sedikit perubahan,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: