bontangpost.id – Beberapa hari terakhir sejumlah pengemis jalanan di Kota Bontang terbilang meningkat. Tidak hanya di SPBU saja melainkan turut menyasar beberapa traffic light.
Teranyar, badut jalanan dan manusia silver menghiasi pemandangan di area lampu merah Jalan Tembus Pupuk Raya arah menuju Kelurahan Guntung maupun Loktuan. Tak hanya di situ, lampu merah Jalan Brigjen Katamso alias depan Yabis pun terdapat seorang pengemis tua.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Disos-PM) Bontang Bahtiar Mabe tidak menampik semakin banyaknya pengemis di Kota Taman.
Oleh sebab itu, kata Bahtiar langkah awal yang dilakukan ialah melakukan koordinasi dengan melibatkan lintas sektor. Mulai dari forum RT, FKPM, Satpol PP, polisi, maupun Dinas Kesehatan. Membahas solusi terbaik mengentas persoalan tersebut. Sebab, sebelumnya sejumlah titik lampu merah di Bontang tak pernah disinggahi oleh pengemis.
“Dalam forum tersebut kami masih membicarakan langkah terbaik apa yang akan kami ambil selanjutnya kepada pengemis maupun gelandangan ini,” ungkapnya.
Tak ingin gegabah, Bahtiar mengungkapkan bahwa pihaknya lebih dulu ingin mencari tahu penyebab mereka mengemis di lampu merah. Setelah itu akan melakukan pengamanan. Kemudian ditampung di rumah singgah.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan para badut dan manusia silver di traffic light dapat mengganggu aktivitas pengguna jalan dan bisa menyebabkan gangguan ketertiban dan kenyamanan. Selain itu, fungsi jalan tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.
“Nantinya pasti akan kami amankan biar traffic light steril. Karena sudah ada perdanya. Kemudian akan kami telusuri domisilinya,” sambungnya.
Usai ditampung di rumah singgah, selanjutnya pihaknya akan melakukan inventarisasi pengemis, gelandangan, dan sebagainya. Tujuannya, untuk mengembangkan bakat dan keinginan mereka. Agar lebih terarah.
“Nantinya akan kami fasilitasi dengan mengirimkan mereka ke panti yang ada di Samarinda. Jadi mereka bisa mengembangkan kemampuannya dan mendapat tempat serta pekerjaan yang lebih layak,” tandasnya. (*)