SAMARINDA – Samarinda kembali dilalap si jago merah. Kali ini musibah tersebut menimpa sebuah bangsalan enam pintu dan sebuah rumah tunggal lainnya yang terletak di Jalan Perum Idaman Permai RT 30 Kelurahan Sambutan, Jumat (14/9) kemarin. Untungnya kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.
Meskipun demikian, hingga kini penyebab kebakaran belum diketahui karena masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Hanya saja, dari keterangan warga setempat kebakaran tersebut diduga diakibatkan terbakarnya lahan yang berada tepat di belakang bangunan rumah asal mula api terlihat, hingga merembet ke bangunan lainnya.
Api mudah menjalar dikarenakan bangunan rumah hanya terbuat dari kayu. Apalagi pada waktu itu angin bertiup cukup kencang, sehingga dalam waktu kurang lebih satu jam dapat menghanguskan bangunan tersebut.
Menurut pantauan media ini, meskipun sudah dipadamkan, api masih terlihat membakar lahan di belakang lokasi kebakaran yang berusaha dipadamkan oleh warga sekitar. Bahkan, bara api masih terlihat menyala dan mengeluarkan asap di sisa-sisa bangunan bekas kebakaran karena terpaan angin.
Aliana Dewi (32), yang merupakan saksi mata sekaligus korban kebakaran menuturkan, api pertama kali terlihat dari rumah seorang penjual bakso yang terletak di bangsalan yang paling ujung.
Kendati demikian, ia tidak mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut. Apalagi saat kejadian, penghuni bangsalan juga sedang tidak berada di rumah. Saat itu yang berada di bangsalan hanya dirinya, mertua, dan kedua buah hatinya.
“Saya lagi di rumah main hp, habis antar tiga anak-anak sekolah sekira pukul 09.00. Ndak berapa lama mertua yang lagi jemuran di depan rumah teriak ada kebakaran. Saya tanpa pikir panjang langsung keluar rumah menyelamatkan anak-anak,” ucap dia kepada Metro Samarinda.
Ibu lima anak itu mengungkapkan, ia tidak lagi sempat menyelamatkan harta bendanya yang lain. Ia hanya sempat menyelamatkan hp dan uang tunai karena khawatir anak-anaknya yang telah berada di luar.
“Anak saya yang di rumah masih balita, sedangkan kakak-kakaknya baru saya antar sekolah tadi pagi sebelum kebakaran. Ndak terpikir lagi sama barang-barang yang lain, soalnya anak-anak masih kecil. Jadi setelah mengambil hp dan uang saya jagain anak-anak saja takut malah lari ke arah api,” bebernya.
Kini, Aliana hanya dapat menatap nanar bangunan rumah yang turut menghanguskan sound system sebagai mata pencaharian suaminya itu sembari menggandeng kedua anaknya.
“Suami punya usaha elekton dan perbaikan sound system. Rencananya tadi mau ke luar kota, untung belum jauh. Suami langsung kembali lagi, tapi tetap saja semua terbakar tanpa sisa. Tapi beruntung keluarga selamat semua,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: