bontangpost.id – Delapan orang dilaporkan meninggal dalam banjir yang menerjang sejumlah negara bagian di Malaysia sejak akhir pekan lalu. Di sisi lain, pemerintah mendapat kritik lantaran lambatnya penanganan bencana tersebut.
Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret. Tetapi curah hujan yang luar biasa deras sejak Jumat (17/12) lalu telah mengganggu sejumlah layanan publik di seluruh negeri.
Reuters melaporkan, Malaysia telah memobilisasi tentara dan badan keamanan lainnya di tujuh negara bagian. Hingga kemarin (20/12), dilaporkan banjir terburuk berada di Selangor.
Polisi Selangor melaporkan delapan orang ditemukan tewas dalam banjir kemarin. Mereka termasuk empat orang di Taman Sri Muda, sebuah lingkungan di Distrik Shah Alam. Di mana banyak orang diyakini masih terjebak di rumah dan gedung apartemen karena upaya penyelamatan terhambat oleh kurangnya perahu dan tenaga.
Lebih 32.000 orang telantar dari Selangor telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara kemarin. Tetapi tidak jelas berapa banyak lagi yang harus diselamatkan dengan terputusnya jalur komunikasi di banyak negara bagian.
Anggota parlemen oposisi kemarin mengecam pihak berwenang atas lambatnya tanggap darurat. “Malam ini (tadi malam) akan menjadi malam ketiga. Orang-orang masih berteriak minta perahu,” kata anggota parlemen Hannah Yeoh dari Partai Aksi Demokratik. “Kami ingin (pemerintah) segera mengaktifkan bantuan sehingga kami tidak lagi menemukan mayat,” tambahnya
Warga Taman Sri Muda Sazuatu Remly (43) dan keluarganya diselamatkan oleh teman-temannya. Sebelumnya Remly terjebak di rumah selama dua hari. “Bantuan dari pemerintah tidak pernah datang kepada kami. Kami hanya mendapat bantuan dari orangtua dari anak-anak yang saya asuh,” katanya kepada Reuters.
Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan telah mengintensifkan operasi penyelamatan korban banjir di Malaysia dengan mengerahkan 41 perahu di Taman Sri Muda, Shah Alam.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur menyebut 1.600 warga negara Indonesia (WNI) kena imbas banjir di Malaysia sejak akhir pekan lalu hingga kemarin. “Yang paling terdampak di daerah Pahang, Kuala Lumpur, Selangor,” ujar Koordinator Pendidikan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar kemarin.
Yoshi mengatakan, korban terdampak itu tersebar di berbagai wilayah. Menurutnya, ada wilayah yang paling terdampak banjir tersebut di antaranya Selangor, Kelang, Taman Sri Muda, dan daerah Meru.
Badan Manajemen Bencana Nasional Malaysia (NADMA) melaporkan banjir itu menerjang berbagai kawasan di Malaysia. Di antaranya Kelantan, Terengganu, Pahang, Melaka, Negeri Sembilan, Selangor, Perak, dan Kuala Lumpur. Banjir di negeri jiran itu terjadi akibat curah hujan tinggi sejak Jumat pekan lalu di Semenanjung Malaysia. Begitu parahnya hujan ini, disebut terjadi seratus tahun sekali. (rom2/k8)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post