bontangpost.id – Pencopotan Basri Rase dari kursi Ketua DPC PKB Bontang merupakan alarm berbahaya. Khususnya bagi anggota dewan terpilih pada pileg lalu dari partai tersebut.
Pengamat Politik Universitas Mulawarman Budiman mengatakan empat nama yang bakal duduk tentu akan dipantau terus oleh DPW PKB.
Utamanya saat pengusungan Pilwali mendatang. Menurutnya anggota dewan terpilih jika tidak bisa loyal terhadap keputusan partai maka risiko terbesar ialah pergantian antar waktu.
“Ini sudah pasti kalau tidak sepakat dengan rekomendasi PKB bakal dicopot juga. Ketua DPC saja dicopot,” kata Budiman.
Kerugian terbesarnya jelas turut berdampak ke Basri. Suara yang diperoleh pada saat pileg lalu dari PKB tentunya tidak bisa bulat mengarah ke dirinya. Mengingat anggota dewan terpilih pasti akan memiliki ketakutan jika risiko besar itu mengarah kepadanya.
“Ibarat pak Basri ini sudah jatuh tertimpa tangga. Ada kemungkinan anggota dewan terpilih pasti mengalihkan suara dan memperjuangkan calon yang direkomendasikan PKB,” ucapnya.
Ia memandang dari empat nama tentu pasti bergejolak. Apalagi satu kursi unsur pimpinan sudah pasti milik PKB. Jika tunduk terhadap keputusan DPW bukan tidak mungkin kursi pimpinan lebih mudah diperoleh.
Sebelumnya satu nama yang digadang untuk menduduki kursi pimpinan DPRD ialah Sitti Yara. Anggota dewan terpilih dari dapil Bontang Utara ini mengungguli raihan Junaidi yang sebelumnya duduk di jabatan tersebut.
Siti Yara mendapatkan 3.590 suara. Sementara Junaidi 1.919 suara di dapil sama. Meski demikian PKB mengantarkan dua nama tersebut untuk tetap duduk di Bontang Lestari (Sekretariat DPRD).
Adapun dua kursi lainnya didapatkan dari Yusuf dari dapil Bontang Selatan dengan 3.014 suara. Serta Bonnie Sukardi dari Bontang Barat mendulang 1.268 suara. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: