SANGATTA – Impian warga Sangatta dan Kutai Timur pada umumnya untuk bisa menikmati transportasi laut melalui Pelabuhan Kenyamukan, terpaksa ditunda lagi. Pasalnya, pengoperasian pelabuhan yang masuk jalur tol laut nasional itu baru akan terlaksana paling cepat akhir 2018 atau selambat-lambatnya awal 2019. Menyusul, perbaikan penyelesaian Causeway, tidak bisa dianggarkan melalui APBN tahun ini. Sehingga, suka tidak suka, anggarannya baru akan kembali diusulkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun depan.
“Yah mau tidak mau tertunda lagi. Karena, pusat belum siap tahun ini. Jadi kami tunggu saja tahun depan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kutim Irawansyah, usai rapat koordinasi, Senin (28/8) kemarin.
Dia menerangkan, tidak teranggarkannya pekerjaan perbaikan causeway itu akibat gejolak krisis keuangan yang sedang dialami pemerintah pusat. Sehingga, banyak program yang diusulkan terpangkas, termasuk perbaikan causeway Pelabuhan Kenyamukan.
“Jadi penundaan itu bukan kesalahan di daerah. Tapi memang kondisi keuangan pusat yang tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan,” tuturnya.
Sedangkan untuk pekerjaan yang dilakukan Pemkab Kutim, lanjut Irawansyah, tidak mengalami masalah. Semuanya tetap berjalan sesuai program. Bahkan, Pemkab akan menganggarkan Rp 150 miliar, melalui proyek multiyears, yang telah disetujui DPRD tahun ini.
“Sekarang lagi proses lelang untuk pengerjaannya,” ucap Irawansyah.
Sebelumnya, Wabup Kasmidi Bulang mengatakan, sebenarnya dalam pembangunan Pelabuhan Kenyamukan, Pemkab Kutim ingin menyelesaikan semua pekerjaan melalui dana APBD Kutim sendiri, agar lebih cepat. Termasuk penyelesaian causeway, dengan harapan agar pekerjaan segera rampung, dan pelabuhan cepat dioperasikan.
“Tapi, ternyata pemerintah pusat tidak mau. Kementerian Perhubungan akan tetap melanjutkan pembangunan causeway, karena memang sejak awal mereka yang danai. Padahal, kalau ini bisa dianggarkan di Pemkab, ini dipastikan akan lebih cepat penyelesaiannya. Tapi informasi terakhir, sudah masuk anggarannya di APBN,” kata Kasmidi.
Anggaran program multiyear senilai Rp 150 miliar itu, kata dia, untuk membangun sisi darat, termasuk peningkatan jalan pendekat yang tahun ini telah dikerjakan penimbunannya. Selain itu yang utama, pembangunan penahan ombak. Oleh karena itu, Dinas perhubungan Kutim diminta untuk serius menindaklanjuti janji yang disampaikan pihak Kemenhub tersebut.
“Pekerjaan item proyek yang akan dikerjakan dari APBD Kutim, akan fokus pada penyelesaian beberapa fasilitas utama Pelabuhan Kenyamukan yang dianggap prioritas. Seperti membuat pemecah ombak (break water), penyelesaian jalur penghubung dan membangun beberapa fasilitas perkantoran utama pelabuhan, agar fungsi pelabuhan bisa dipenuhi,” paparnya. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: