SANGATTA – Hari pertama bertanding, cabang olahraga biliar Kutim sabet dua emas dan satu perunggu dari tiga kelas yang dipertandingkan.
Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kutim Narto Bulank mengatakan, dirinya menurunkan delapan pebiliar untuk ikut 11 nomor tanding.
Dari 10 kabupaten kota, cabor biliar ini hanya diikuti oleh delapan kontingen, dua di antaranya absen, yakni Mahakam Hulu dan Paser.
“Persiapan kami gencarkan sejak dua bulan terakhir, termasuk TC,” ujarnya saat ditemui usai pemberian medali oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang di gedung PKK Bukit Pelangi, Kamis (6/12).
Menurutnya hal ini tidak akan diraih oleh Kutim jika tidak ada usaha yang keras. Bahkan sejumlah kendala bukan menjadi penghambat baginya, namun menjadi pecut semangat untuk mengharumkan nama daerah.
“Kalau berharap itu susah, kami berlatih mandiri, di tempat biliar pribadi saya, kalau ada try out di luar kota, baru kami ikuti. Sebagai ajang mengasah kemampuan,” ungkapnya.
Adapun kelas yang diikuti Kutim dengan menghasilkan emas yakni snoker beregu dan single putri bola 8. Dengan atlet andalan, yakni Tiara yang akan memainkan beberapa jenis kelas.
Juara 1 dengan mata tanding double six red yang dijuarai oleh Kutim dimenangkan oleh Bambang dan Pasek dengan medali emas, kelas single 8 ball putri oleh Tiara juga emas, dan double 8 putra oleh Jaky dan Nanang dengan medali perunggu.
“Kemarin main tiga kelas, dua emas dan satu perunggu. Target kami tidak banyak, hanya tiga emas saja, karena kami sadar hanya memberdayakan atlet lokal. Tapi kami optimistis akan lebih dari itu,” tuturnya.
Dengan laga lanjutan hingga sepekan ke depan, Narto berharap seluruh atlet bisa berjuang untuk menang. Mengingat, masih banyak nomor tanding yang akan dimaninkan.
“Besok (hari ini, Red.) masih lanjut, jadi mereka harus bersiap untuk mental dan fisik,” bebernya.
Pertandingan yang dimulai sejak 5 hingga 12 Desember ini sempat menggugurkan satu pemain putri. Di mana awalnya Kontingen Kutim mengirimkan dua atlet putri, terpaksa hanya satu yang dapat berlaga. “Sebenarnya dua, tapi yang satunya digugurkan. Sempat tejadi kesalahan teknis dipendaftaran, sehingga harus mundur,” tukasnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: