Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran adalah dengan berolahraga. Namun olahraga saja tidak cukup, seseorang harus mengimbanginya dengan pola hidup sehat seperti makan makanan yang sehat, tidak merokok, tidur cukup, dan mampu mengelola stres.
Menanggapi riwayat meninggalnya aktor Ashraf Sinclair yang dikaitkan dengan kegemarannya berolahraga, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Sophia Benedicta Hage, SpKO. menjelaskan faktor kesehatan jantung bukan hanya dari olahraga, sebab tidak cukup hanya olahraga teratur. Merokok, makan yang tidak sehat, dan pola tidur yang kacau akan meningkatkan risiko serangan jantung.
“(Jika masih merokok atau makan makanan tak sehat bagaimana?) Olahraganya tentunya tidak sia-sia. Walaupun tetap lebih baik olahraga daripada tidak sama sekali. Akan tetapi, efeknya tentu tidak akan maksimal,” tuturnya kepada JawaPos.com (grup Bontangpost.id).
Dan begitu pula jika seseorang jarang berolahraga atau hanya sesekali. Tentunya olahraga yang sekali-sekali sama sekali tidak efektif terhadap kesehatan seseorang.
“Belum juga sehat jantungnya, sudah hilang manfaat olahraganya,” jelas dr. Sophia.
Olahraga Tak Harus Mahal
Dia mengingatkan olahraga tidak harus mahal, tetapi selalu harus baik dan benar. Artinya, dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan atau tubuh kita.
“Contoh, kalau sudah tahu ada kolesterol dan kelebihan berat badan, jangan langsung lari sebelum periksa ke dokter, mulailah dengan jogging dan atur pola makan supaya berat badan turun dan lutut tidak sakit,” tegasnya.
Panduan paling sederhana adalah mulai berolahraga 3 kali seminggu atau setiap hari 30 menit, usahakan mencapai 150 menit dalam 1 minggu. Contoh, jogging atau jalan kaki 30 menit setiap hari.
Maka, untuk mengikuti panduan olahraga yang aman dan benar, dr. Sophia memberikan tipsnya :
1. Cek Kesehatan
Harus tahu risiko kesehatan kita. Cek kesehatan lengkap dan rutin setiap tahun.
2. Olahraga Sesuai Kemampuan
Lakukan olahraga secara teratur sesuai kemampuan. Jangan terlalu ambisius meningkatkan intensitas olahraga terlalu cepat, apalagi bila kita baru mulai olahraga. Start slow, go slow. Mulai dengan frekuensi dan tingkat intensitas yang rendah, serta durasi yang tidak terlampau lama. Kemudian tingkatkan intensitas, frekuensi dan durasi olahraga menjadi lebih tinggi perlahan-lahan.
3. Kenali Tanda Bahaya
Tahu kapan harus berhenti atau mengurangi olahraga dan kenali tanda bahaya. Jangan remehkan rasa sakit dan segera konsul ke dokter apabila ada keluhan. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post