• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Nasional

BMKG Imbau Masyarakat Hemat Air

by Redaksi Bontang Post
26 Juli 2023, 14:00
in Nasional
Reading Time: 2 mins read
0
Ilustrasi

Ilustrasi

Share on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau tahun ini akan lebih kering dari sebelumnya. Hal ini menyusul adanya fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) yang datang dalam waktu bersamaan. Imbasnya, ancaman gagal panen pada lahan pertanian tadah hujan dapat terjadi. Di mana, situasi tersebut berpotensi mengganggu ketahanan pangan nasional.

“Karena itu, pemerintah daerah perlu segera melakukan aksi mitigasi dan aksi kesiapsiagaan. Lahan pertanian berisiko mengalami puso alias gagal panen akibat kekurangan pasokan air saat fase pertumbuhan tanaman,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (22/7).

Namun, meski begitu, lanjut Dwikorita, untuk di sektor perikanan dalam kondisi tersebut biasanya justru berpotensi meningkatkan tangkapan ikan. Hal tersebut terjadi karena perubahan suhu laut dan pola arus selama El Nino dan IOD positif yang mendingin. “Karena itu, peluang dari kondisi ini harus dimanfaatkan, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Dwikorita menyebutkan fenomena El Nino dan IOD positif yang saling menguatkan membuat musim kemarau tahun ini dapat menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah. Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, maka pada musim kemarau ini menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali. “Puncak kemarau kering ini diprediksi terjadi pada Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan 2020, 2021, dan 2022,” terangnya.

Berdasar pengamatan BMKG, indeks El Nino pada Juli ini mencapai 1,01 dengan level moderate, sementara IOD sudah memasuki level index yang positif. Sebelumnya, pada Juni hingga dasarian 1 bulan Juli, El Nino masih dalam level lemah sehingga dampaknya belum dirasakan. Namun, selang setelah itu, dalam waktu yang bersamaan, El Nino dan IOD positif yang sifatnya global dan skala waktu kejadiannya panjang dalam hitungan beberapa bulan terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Baca Juga:  Baru Tahu! KPU Sampai Libatkan BMKG dalam Penentuan Hari Pemilu

“Dalam rentang waktu tersebut sebagian wilayah Indonesia masih ada yang diguyur hujan akibat adanya dinamika atmosfer regional yang bersifat singkat, sehingga pengaruh El Nino belum dirasakan secara signifikan,” ucap Dwikorita.

Sementara itu, Plt Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa sepanjang musim kemarau ini, sektor pertanian akan dapat terdampak. Terutama lahan pertanian tadah hujan yang masih menggunakan sistem pertanian tradisional yang sangat bergantung pada iklim dan curah hujan. Selain itu, kondisi kekeringan ini juga dapat menjadi kondisi yang berujung kepada bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang jika tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap.

“Dan ini tidak hanya berdampak terhadap kualitas lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat. Belum lagi, di musim kemarau, udara akan menjadi lebih kering dan banyak debu sehingga juga sangat rentan terhadap penyebaran penyakit,” ujarnya.

Baca Juga:  BMKG Perkirakan Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Daerah Indonesia

Ardhasena juga mengingatkan semua pihak untuk menghemat penggunaan air di dalam maupun di luar rumah. Kemarau kering yang melanda akibat El Nino dan IOD Positif diperkirakan akan membuat debit air sungai maupun sumber mata air mengalami penurunan. Di mana, hal tersebut dapat berdampak pada ketersediaan dan pasokan air bersih.

“Gunakan bak penampung guna mengantisipasi kelangkaan air. Biasakan matikan kran saat tidak digunakan, atur jadwal menyiram tanaman dan mencuci kendaraan, pakailah air sesuai kebutuhan,” tuturnya.

Sedangkan, Kepala Divisi Kampanye WALHI Puspa Dewy mengungkapkan, persoalan ancaman kekeringan di Indonesia akibat iklim bukan tahun ini saja. Karena itu, seharusnya BMKG meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan skema-skema menghadapi ancaman yang akan terjadi ini. Bagaimana skema pemerintah untuk memastikan ketersediaan air dan kualitas airnya.

Baca Juga:  BMKG Perkirakan Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

“Begitupun skema terhadap petani yang dapat mengalami gagal panen. Apakah ada asuransi atau subsidi atau jaminan terhadap keluarga petani yang mengalami gagal panen. Sampai saat ini, belum ada skema tersebut,” pungkasnya. (gih)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: bmkg
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Distribusi Pertalite ke SPBU Tanjung Laut Dihentikan, Pemkot Koordinasi ke Pertamina

Next Post

Proses PAW Ma’ruf Effendi Tunggu SK Gubernur

Related Posts

Hujan Deras Menghantui Sebagian Besar Wilayah Kaltim hingga Akhir Tahun
Kaltim

Hujan Deras Menghantui Sebagian Besar Wilayah Kaltim hingga Akhir Tahun

24 Desember 2024, 09:00
BMKG Prediksi 6 Wilayah di Kaltim Mulai Masuk Musim Kemarau Awal Agustus 2024
Kaltim

BMKG Prediksi 6 Wilayah di Kaltim Mulai Masuk Musim Kemarau Awal Agustus 2024

20 Juli 2024, 11:13
Waspada, BMKG Temukan 181 Titik Panas di Kaltim
Kaltim

Waspada, BMKG Temukan 181 Titik Panas di Kaltim

26 Februari 2024, 09:00
BMKG Prediksi Panas 2024 Bakal Lebih Gila dari 2023
Nasional

BMKG Prediksi Panas 2024 Bakal Lebih Gila dari 2023

25 Januari 2024, 19:00
BMKG Minta Warga Balikpapan Waspada Puting Beliung dan Tanah Longsor
Kaltim

BMKG Minta Warga Balikpapan Waspada Puting Beliung dan Tanah Longsor

8 Januari 2024, 16:37
BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Kaltim Masuk Waspada
Kaltim

BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Kaltim Masuk Waspada

16 November 2023, 11:55

Terpopuler

  • Tiga Rumah Sakit di Bontang Dapat Peringkat Merah Properlink Daerah

    Tiga Rumah Sakit di Bontang Dapat Peringkat Merah Properlink Daerah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sopir Angkot dan Taksi Online Cekcok di Depan Terminal Bontang, Ini Penyebabnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Agus Haris Tanggapi Keluhan Komisi C DPRD Bontang Soal Realisasi Musrenbang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makan Bergizi Gratis di Bontang Dilaksanakan Pekan Depan, Baru Menyasar 50 Persen Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bermodal Motor Curian, Warga Tanjung Laut Bontang Selundupkan 700 Gram Sabu dari Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.