Dirangkai HUT ke-40 Pupuk Kaltim, Wadah Silaturahmi Penghobi Ikan Koi
Kontes ikan koi berskala nasional bertajuk “First Bontang Koi Festival” sukses digelar di Kota Taman. Sebanyak 217 ekor ikan dari berbagai daerah di Indonesia saling mengadu keindahan dan kecantikannya.
Dilaksanakan di Kopkar PKT selama tiga hari sejak Jumat (13/10) hingga Minggu (15/10) kemarin, festival yang pertama kali digelar di Bontang itu diikuti berbagai peserta dari beberapa daerah di Indonesia.
Seperti Jakarta, Blitar, Kediri, Balikpapan, Grogot, Banjarmasin, dan Bontang. Kegiatan ini sekaligus rangkaian dari HUT ke-40 Pupuk Kaltim yang jatuh pada 7 Desember mendatang. Didukung penuh oleh PKT, kegiatan ini dibuka dan ditutup oleh Direktur Produksi PKT Bagya Sugihartana.
Sudarto, Ketua Panitia pelaksana Bontang Koi Festival mengatakan, dengan mengangkat tema “Memperkuat Persatuan Dalam Keberagaman,” festival ikan koi ini digelar selain sebagai ajang silaturahmi antar penghobi ikan koi di seluruh Indonesia, juga sekaligus ingin memperkenalkan ikan koi kepada masyarakat Bontang. Agar mengetahui mana jenis ikan koi yang bagus kualitasnya.
“Diharapkan banyak warga yang memberdayakan ikan koi, penghobi ikan koi semakin banyak, dan pengusaha ikan koi dapat menambah income dari masyarakat Bontang lewat penjualan,” kata Sudarto.
Dia menjelaskan, dalam festival ini terdapat beberapa kriteria penilaian, sehingga ikan tersebut bisa layak mendapat juara. Di antaranya bentuk tubuh yang proporsional, kebersihan dan kecerahan warna kulit ikan, serta kesehatan dari ikan itu sendiri.
Adapun jenis ikan yang dilombakan sebanyak 19 jenis ikan Koi, terbagi dalam empat kelas dan dikelompokkan berdasarkan ukuran. Kategori mini champions untuk ukuran ikan 15 sentimeter, kategori baby champions untuk ukuran ikan 16-25 sentimeter, kategori Yunior Champion untuk ukuran ikan 26-35 sentimeter, kategori Young champion untuk ukuran ikan 36-45 sentimeter, dan terakhir kategori Grand Champions untuk ukuran ikan 46-55 sentimeter.
Lewat penilaian oleh tiga dewan juri yang berasal dari Jakarta dua orang dan satu orang dari Blitar, untuk penilaiannya setiap jenis dan ukurannya akan dipilih 5 ikan terbaik.
“Selanjutnya, juara satu dari masing-masing kelas juga kami adu kembali untuk mendapatkan yang terbaik. Bagi mereka yang menang, mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, piala, dan sertifikat,” kata Sudarto.
Selain festival “adu cantik”, event ini juga turut dimeriahkan pameran dan penjualan ikan koi, penjualan peralatan kolam ikan koi, pelelangan ikan koi, serta pemberian edukasi tentang pemeliharaan dan pemberdayaan ikan koi kepada masyarakat yang berkunjung.
Pria yang juga sebagai Wakil Ketua Bontang Koi Khatulistiwa (Bokk) berharap, lewat festival ini kedepan animo masyarakat Bontang untuk membudidayakan ikan koi semakin besar.“Semoga silaturahmi dengan para pengemar koi juga terus terjalin dengan baik,” tukasnya.
Salah satu peserta lomba Yusran mengaku, sangat senang bisa mengikuti festival di Bontang ini. Menurut peserta asal Kediri itu, selain tempat dan sarana yang bagus, pelaksanaan lombanya juga tak kalah meriah dari daerah-daerah lain yang sudah sering melaksanakan festival ikan koi.
“Saya senang bisa hadir di Bontang. Bisa ketemu dan sharing langsung dengan sesama peserta,” kata Yusran.
Hal senada juga diungkapkan Sujadi. Peserta asal Kaltara itu mengaku selama ini komunikasnya dengan sesama penghobi ikan koi di media sosial juga cukup berjalan dengan baik.
“Sekarang bisa ketemu langsung berbagi ilmu dan pengalaman. Semoga event ini bisa terus digelar setiap tahunnya,” harapnya. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: