BONTANG – Dukung program pemerintah berantas demam berdarah dengue (DBD) di kota Bontang, PT Kaltim Parna Industri (PT KPI) fasilitasi penyemprotan fogging dan aksi pembagian bubuk abate, Sabtu (16/2/2019) pagi tadi. Menyasar 11 RT yang berada di wilayah Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara.
Manager HRD & GA PT KPI, Akhmad Suryo Puguh S menjelaskan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, PT KPI bersama KPI Gowes Community (KGC) turun langsung membagikan abate kepada masyarakat Kelurahan Api-Api. Di mana kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang dan Kelurahan Api-Api.
“Tadinya fogging dilakukan ke 7 RT, namun meningkat jadi 11 RT. Hasil diskusi kurang efektif kalau hanya 7 RT. Maka langsung kita tambahkan 4 RT dan akan diprogramkan selama 2 hari untuk penyemprotan fogging dan pembagian bubuk abate kepada 11 RT tersebut,” papar Puguh, sapaannya.
Meski upaya pengasapan dan pemberian bubuk abate bukan menjadi solusi utama, ia mengimbau warga Kelurahan Api-Api untuk berperan aktif dengan tidak membiarkan adanya genangan air di lingkungan rumah masing-masing.
“Faktornya tidak ada air tergenang, sampah-sampah, lingkungan bersih, minimal dapat mengurangi jentik atau nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Jika lingkungan bersih, DBD tidak ada. Ayo, dukung Bontang Bersih,” ajak dia.
![](https://bontangpost.id/wp-content/uploads/2019/02/adv-kpi-fogging1.jpeg)
Terpisah, Diana Nurhayati selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bontang mengapresiasi dukungan PT KPI dalam memutus rantai perkembangan DBD di kota Bontang, khususnya wilayah Kelurahan Api-Api. Mengingat terjadi peningkatan pasien diduga terjangkit (suspect) DBD selama dua bulan terakhir (Januari-Februari).
“Kita harus segera memutus rantai karena perkembangan nyamuk aedes aegypti sekali bertelur sampai 200 butir. Pengendaliannya sudah kami sampaikan kepada perusahaan, paling murah dengan mematikan jentik,” tutur Dian.
Selain fogging, tentunya Diskes mengajak masyarakat untuk menerapkan metode 4M+ yaitu menutup, menguras, mendaur ulang, memantau atau membunuh jentik, dan menghindari gigitan nyamuk. Dari hasil pengujian jentik di 15 kelurahan di Bontang, semua wilayah memiliki riwayat jentik aedes aegypti.
“Terima kasih kepada perusahaan yang ada di Bontang, khususnya PT KPI yang telah mendukung kami bagaimana untuk pengendalian ini,” ucap dia. Selain fogging dan abate, Diskes Bontang gencar mensosialisasikan pencegahan dengan metode ovitrap, tanaman pengusir nyamuk (lavender, sereh wangi, zodia) kepada masyarakat. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post