bontangpost.id – Tren paparan covid-19 di Kota Taman kembali meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (29/7) terjadi penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 116.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) dr Bahauddin mengatakan kasus terbanyak disumbang dari Kelurahan Api-Api. Angkanya mencapai 17. Disusul Kelurahan Gunung Telihan dengan 13 kasus. “Jumlah kasus aktif mencapai 2.033.
200 pasien menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan. 1.833 wajib melakukan isolasi mandiri di rumah. Total kasus terkonfirmasi sejak awal pandemi menembus 10.421.
Di hari sama terdapat penambahan 83 kasus kesembuhan. Pasien sembuh terbanyak menyasar Kelurahan Belimbing dengan angka 22. Capaian kesembuhan berada di angka 78,6 persen. Turun dari hari sebelumnya yakni 78,7 persen.
Adapun kasus kematian juga mengalami penambahan. Total 5 pasien meninggal dunia. Adapun kasus kematian juga mengalami penambahan. Total 5 pasien meninggal dunia. Berasal dari Kelurahan Api-Api, Gunung Elai, Tanjung Laut, Gunung Telihan, dan Berebas Tengah.
Jumlah kasus kematian sejak awal pandemi mencapai 200 atau 1,9 persen. 15 Kelurahan di Bontang masih berstatus zona merah. Saat ini, Pemkot masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level empat hingga 2 Agustus mendatang.
Sementara bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi mencapai 90 persen. Dari 206 jumlah tempat tidur yang ada di lima rumah sakit telah terisi 186 unit. Angka ini naik sebab lima hari sebelumnya tercatat 87 persen.
Berdasarkan data Diskes, RS LNG Badak sudah penuh ruang isolasinya. Dari 22 tempat tidur justru terisi 28 unit. Sementara RSUD BOR ruang isolasi menyentuh 94 persen. Disusul RS Pupuk Kaltim dengan jumlah 89 persen.
Berbeda BOR ruang isolasi Covid masih berada di angka 74 persen. Dari dua fasilitas yang membuka yakni RS Pupuk Kaltim dan RSUD. Keterisian safe house mencapai 75 persen. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post