bontangpost.id – Kampung kreasi labu madu yang berlokasi di RT 31, Kelurahan Belimbing, Bontang Barat resmi dibuka, Sabtu (18/3/2023).
Setelah melakukan uji coba awal 2022 lalu, budidaya mulai dilakukan pada November dan berhasil melakukan panen perdana pada Maret ini. Kegiatan panen perdana ini turut dihadiri oleh Asisten I Walikota Bontang Dasuki, sebagai salah satu rangkaian acara Aksi Bersama Cegah Stunting (Ber-Acting) di Kelurahan Belimbing.
“Ini kegiatan yang bagus. Semoga bisa berkelanjutan dan dilakukan pemanfaatan dengan sebaik-baiknya,” ucap Dasuki.
Pemilihan labu madu pun bukan tanpa alasan. Penanaman dan perawatannya lebih mudah dibandingkan dengan anggur yang sebelumnya juga pernah diuji coba. Selain itu, labu madu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Lurah Belimbing Dwi Andriyani mengatakan bahwa budidaya ini memanfaatkan dana stimulan RT. Dengan demikian dapat mendukung perekonomian warga RT 31.
Dengan menggunakan teknologi tepat guna (TTG) untuk sistem irigasi, budidaya labu madu menjadi lebih mudah. Pemberian air dilakukan dengan timer, sehingga sangat efektif dan efisien. Selain itu, air yang digunakan juga bisa disesuaikan.
“Kami atur waktunya dimulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Jadi memudahkan kami juga dalam perawatan. Nanti tinggal diperhatikan jadwal pemupukannya” ucapnya.
Labu madu dijual dengan harga Rp 25 ribu per kg. Lebih murah dibandingkan dengan harga pasaran yaitu Rp 40 sampai Rp 45 ribu per kg. Labu madu yang sudah dihasilkan diolah menjadi produk-produk seperti puding, donat, dan krakers untuk dipasarkan.
Saat ini lahan yang digunakan adalah lahan milik RT 31. Direncanakan ada perluasan kawasan budidaya.
Selain labu madu, budidaya ikan lele dan ikan nila sedang dalam masa uji coba. Jika berhasil, dana stimulan 2023 bakal dialokasikan untuk budidaya tersebut. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post