BONTANG – Nomor gawat darurat yang rencananya terintegrasi dengan Call Center 112 di Kota Bontang masih menunggu antrean. Meski demikian, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Bontang sudah mendapat surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sejak bulan Januari lalu.
Menindaklanjuti surat tersebut, Diskominfotik Bontang akan berkoordinasi langsung ke Dirjen Kominfo RI yang membawahi bantuan Call Center 112. Kasi Sarana dan Prasarana Pos Komunikasi dan Informatika Diskominfotik Bontang Arianto mengatakan, tahun 2017 ini Call Center 112 akan diterima Bontang. “Hanya saja, belum ada kepastian waktunya, dan apa saja yang perlu kami siapkan. Masih akan dikoordinasikan,” jelas Arianto, Minggu (12/2) kemarin.
Oleh karenanya, Arianto menyatakan bukan persoalan bisa diakses atau tidak nomor bantuan itu, tetapi bantuan itu belum diterima Bontang.
Sementara untuk sosialisasi terkait Call Center 112 pasca diterimanya bantuan, pihak Diskominfotik Bontang sudah menyiapkan anggarannya di APBD murni 2017. “Informasi yang kami dapat, selain bantuan peralatan, Kememkominfo juga akan memberikan bantuan SDM berupa operator Call Center 112,” ujarnya.
Sehingga, Pemkot Bontang hanya menyiapkan gedung, tempat, atau ruangan serta jaringan internet atau telepon. Terkait pembiayaan, Arianto menyebut juga dari Kementerian.
Namun demikian, pihaknya belum mengetahui secara pasti skema bantuannya. Apakah hanya dalam waktu 1 tahun anggaran saja atau untuk tahun-tahun selanjutnya.
“Karena surat mereka tak disebutkan, termasuk soal bulan dan tanggal kapan Call Center 112 bisa digunakan. Surat itu hanya SK bahwa Bontang tahun ini menerima bantuan Call Center 112,” terang dia. Menurut Arianto, pihaknya saat ini hanya menunggu antrean. Jika Balikpapan sudah bisa diakses, lanjut ke Samarinda, baru ke Bontang.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: