Kondisi di Catalunya, Barcelona, belum juga mereda dan justru makin membara. Bahkan, masifnya unjuk rasa membuat duel panas El Clasico antara Barcelona sebagai tuan rumah menghadapi Real Madrid terpaksa ditunda. Padahal, duel tersebut baru akan berlangsung pada Sabtu (26/10/2019) mendatang di Stadion Camp Nou.
Seperti diketahui, unjuk rasa warga Catalunya sudah berlangsung selama lima hari terakhir. Sebagian besar warga Catalunya yang pro kemerdekaan melakukan protes dan berujung pada kekerasan. Itu merupakan imbas dari putusan pengadilan yang menjatuhkan hukuman penjara bagi 9 petinggi Catalunya.
Pada Jumat (18/10/2019) malam waktu Spanyol, demonstran yang sebagian besar mengenakan penutup muka, terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Pengunjuk rasa awalnya melakukan aksi damai. Lebih dari setengah juta orang berbaris di pusat kota. Itu adalah protes terbesar sejak Senin (14/10/2019) yang berjumlah puluhan ribu demonstran turun ke jalan.
Polisi mengatakan 525.000 orang terlibat unjuk rasa pada Jumat (18/10/2019). Sementara sebagian besar pengunjuk rasa tetap damai, beberapa demonstran berulah dengan melemparkan batu dan kaleng ke arah polisi. Mereka menyeret tong sampah besar ke tengah-tengah taman kota dan membakarnya. Mobil polisi berhasil menghalau dan mendorong pengunjuk rasa kembali ke trotoar.
Wartawan Al Jazeera di Barcelona, Sonia Gallego, mengatakan bahwa protes itu telah meningkat menjadi kerusuhan besar di pusat kota. “Itu dimulai dari luar gedung markas polisi, di salah satu lapangan utama. Kemudian, ratusan pengunjuk rasa berubah menjadi sangat kejam terhadap polisi,” kata Gallego.
“Mereka memprotes tindakan polisi dan berusaha untuk menyerang polisi. (Polisi) membalasnya dengan bom asap,” imbuhnya.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengumumkan telah memberikan lampu hijau untuk mengirim bala bantuan polisi ke pinggiran Barcelona. Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska mengatakan bantuan polisi itu untuk membantu menjaga ketertiban di kota dan untuk menggantikan polisi yang sebelumnya berjaga untuk beristirahat.
“Sepanjang minggu ini ada insiden kekerasan di Catalunya. Mereka telah diorganisir oleh kelompok-kelompok yang merupakan minoritas tetapi sangat terorganisir. Tindakan mereka tidak akan dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu kami mengirimkan bantuan keamanan,” sebut Fernando Grande-Marlaska dalam konferensi pers.
Unjuk rasa yang masif itu membuat Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memutuskan untuk menunda laga El Clasico antara Barcelona kontra Real Madrid pada 26 Oktober karena masalah keamanan. RFEF lebih mementingkan keselamatan ketimbang memaksakan untuk menggelar laga pada hari itu. Maklum saja, unjuk rasa belum diketahui kapan berakhir dan El Clasico adalah duel panas antara dua klub besar di Spanyol. (jpc)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: