bontangpost.id – Pemerintah masih berupaya menekan angka penyebaran Covid-19. Diantaranya dengan melarang mudik. Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bontang Letkol Arh Choirul Huda berharap agar di tingkat lokal kebijakan ini diikuti dengan penutupan tempat wisata.
“Trennya di Bontang memang turun. Tapi kita tidak boleh lengah,” kata Choirul.
Pria yang juga Dandim 0908/Btg ini menyebut surat edaran PPKM mikro perpanjangan ke-6 masih berlaku hingga awal Mei 2020. Pekan depan, ia meminta kepada jajaran tim satgas untuk rapat persiapan jelang Idulfitri. Ini untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Kota Taman.
Hingga kini belum ada keputusan resmi diterbitkan tim satgas terkait tempat wisata. Apakah nanti libur Lebaran dibuka penuh, terbuka namun dengan pembatasan, atau ditutup sama sekali. Ini masih menunggu hasil rapat.
Namun secara pribadi Dandim Choirul mendorong agar tempat wisata tak perlu dibuka. Ditutup saja, seperti yang berlaku di Bontang hingga hari ini. Kebijakan pembukaan boleh diambil bila kondisi terkendali atau setidaknya hingga Bontang beranjak ke zona hijau.
“Tempat wisata, seperti (Pulau) Beras Basah sampai saat ini masih ditutup. Harapannya ini konsisten sampai setelah Lebaran,” ucapnya.
Dia memahami kondisi masyarakat yang mungkin jenuh atau butuh menghabiskan waktu bersama keluarga di tempat rekreasi. Seperti yang sudah jadi tradisi kala menikmati libur Lebaran. Tapi ia ingatkan agar publik tak boleh lengah. Jangan sampai tsunami Covid-19 yang terjadi di India juga menular ke tempat lain, misalnya di Indonesia, dan Bontang.
“Kita tidak boleh lengah. Lihat India itu angka paparan kasusunya langsung melonjak durasi. Kita tidak mau seperti itu,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: