BONTANG – Pemkot Bontang memiliki situs layanan warga untuk menyampaikan keluh kesahnya. Situs ini bernama Kesah Etam dengan alamat situs www.kesah.bontangkota.go.id. Namun, sepekan ini situs mengalami gangguan.
Diawali dengan tidak bisa diaksesnya situs tersebut hingga pengrusakan database. Akibatnya data aduan yang tertampilkan ialah unggahan tahun lalu. Sementara aduan tahun ini hilang dari tampilan situs.
Kabid Penyelenggaraan E-Government Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang Taufiqurakhman belum dapat memastikan penyebab dari gangguan ini. Akan tetapi, diprediksi ini merupakan serangan peretas atau hacker. “Ada tren ketika di bulan tertentu terjadi serangan yang mengarah perusakan sistem,” kata Taufik.
Saat ini, teknisi Diskominfo berupaya mengembalikan data semula. Warga tidak perlu khawatir karena backup data telah dilakukan sebelumnya. Jadi, ketika perbaikan nanti, data baru tetap akan ditampilkan.
Tahapan perbaikan meliputi pengembalian aplikasi. Selanjutnya setelah bisa diakses, pengembalian database wajib dilakukan. Terakhir memastikan pengaduan terbaru dapat ditampilkan.
Menurutnya, teknisi Diskominfo tidak bisa memantau rutin 24 jam nonstop terhadap situs buatan mereka. Meskipun upaya pengecekan server tiap harinya dilakukan. Taufik pun membantah perusakan sistem ini erat kaitannya dengan tahun politik. “Bukan arah politik. Ini murni ulah hacker yang bisa lolos dari sistem proteksi kami,” ucapnya.
Taufik pun menggaransi aduan baru warga bakal tetap tertampil meski saat ini masih tahapan perbaikan. “Kalau bisa diakses berarti bisa tertampil unggahannya,” sebut dia.
Diketahui, dalam situs ini warga dapat memberikan informasi, keluhan, pertanyaan, kritik, dan saran. Setiap aduan di media sosial bisa tertampilkan di situs ini.
Dari aduan warga, Pemkot Bontang akan menjawab satu per satu melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Sebelum mengalami gangguan, laporan terakhir warga berkenaan dengan aspek infrastruktur di Jalan Kerikil 7, Kelurahan Bontang Kuala yang belum mendapat disemen.
Saat ini akses tersebut masih berkontur tanah. Jika hujan, anak-anak yang bermukim di kawasan tersebut tidak bisa sekolah. Sebab, jalan licin dan tidak bisa dilewati menggunakan kendaraan roda dua. (*/ak/kri/k16/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post