bontangpost.id – Kabag Perekonomian dan SDA Setkot Bontang Moch Arif Rochman mengaku telah berkoordinasi dengan Pertamina. Terkait dihentikannya pasokan Pertalite di SPBU Tanjung Laut.
Rencananya dalam waktu dekat pemkot bakal mengundang beberapa pihak terkait untuk membicarakan permasalahan ini dan mencari solusinya.
“Awal bulan depan kami akan bahas,” terangnya.
Awalnya ia mengaku kaget sebab belakangan terjadi antrean untuk pembelian BBM jenis Pertalite di SPBU Tanjung Laut. Padahal distribusi dari Pertamina pun tidak berkurang. Hasil koordinasi yang dilakukan, Pertamina telah menaikkan kuota pasokan sebanyak 8 persen untuk jenis Pertalite dibandingkan tahun lalu.
“Memang sebelumnya yang menjadi fokus ialah solar karena pasokannya memang turun. Tetapi begitu mendengar kabar ini maka nanti kami mendengarkan dari seluruh pihak terkait,” pungkasnya.
Sebelumnya Polres Bontang membongkar penimbunan BBM jenis pertalite yang dilakukan seorang pengetap warga Berebas Tengah. Dia diduga berkerja sama dengan operator dan pengawas SPBU. Dalam sehari, tersangka berbolak-balik membeli BBM jenis pertalite. Sekali pembelian bisa 40 sampai 60 liter. Aksi ini dilakukan kurun satu tahun belakangan.
“Hasilnya dijual kembali di kios depan rumahnya. Dengan menaikkan harga Rp 1.500 tiap liternya,” kata AKBP Yusep Dwi Prastiya.
Tak hanya pengetap tiga operator SPBU dan satu pengawas di SPBU Tanjung Laut itu juga ditangkap. Konon operator mendapat upah Rp 5 ribu tiap pembelian tersangka. Sementara pengawas juga ikut ditangkap, karena ikut mengetahui dan bekerja sama dengan pengetap dan operator.
“Dalam sehari tersangka ini bisa beberapa kali beli. Bahkan sistem sudah diatur semua,” ucapnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post