Pembangunan Pasar Rawa Indah meningkat 12 persen sejak akhir Mei 2019. Jika ditotal, progres proyek itu telah mencapai 75 persen. Rencana memasang IPAL terkendala aktivitas pedagang.
BONTANG–Pembangunan Pasar Rawa Indah menemui kendala. Pasalnya, lokasi pemasangan instalasi pemasangan air limbah (IPAL) digunakan beberapa warga untuk dijadikan lapak penjualan ikan dan daging ayam.
Site Manajer PT Sasmito Ridho mengatakan, pengerjaan tersebut merupakan penambahan. Dengan masih ditempatinya lokasi itu praktis pengerjaan ditunda sementara. Lokasi IPAL nantinya di belakang bangunan pasar.
“Tidak bisa bekerja kalau masih ada mereka. Kendalanya terkait penggunaan lokasi oleh warga,” kata Ridho.
Dia telah melakukan komunikasi dengan beberapa pihak. Hasilnya pengerjaan baru dapat dimulai setelah Iduladha mendatang. Bentuknya berupa pembangunan fondasi IPAL dan pembuatan bak penampungan. Disebutkan Ridho, material IPAL diprediksi bakal datang dalam waktu dekat. “Warga mau dipindah setelah Iduladha. Otomastis pengerjaan mundur lagi,” ucapnya.
Tak hanya itu, saluran sungai wajib diperbaiki oleh PT Sasmito. Sayangnya, saluran itu saat ini digunakan warga sebagai akses menuju hunian di belakang bangunan pasar. “Padahal, sungai harus dipasang site pile tetapi berbahan kayu,” tutur dia.
Rencananya, perusahaan pemenang tender pembangunan pasar ini membuatkan akses baru. Lokasinya sama dengan sistem bongkar pasang. Panjangnya yakni sekira 30 meter. Lebarnya 2 meter. “Sebenarnya infonya dulu akses ini tidak ada,” kata Ridho.
Saat ini, progres pembangunan mencapai 75 persen. Artinya telah meningkat 12 persen dari akhir Mei lalu. Saat itu pengerjaan baru tercapai 63 persen. Penambahan ini karena sarana eskalator dua unit yang diimpor pun telah datang. Kendati belum dipasangkan oleh pekerja.
“Sarana ini nantinya menjadi akses pengunjung pasar dari lantai dasar menuju lantai tiga,” paparnya.
Berkenaan dengan pemasangan atap, sebagian telah diselesaikan oleh kontraktor. Sisanya tinggal memasang penutup atap. Selain IPAL, penambahan pengerjaan ialah pembersihan bangunan lama.
Sementara itu, fasilitas lain berupa genset berdaya 500 kilo volt ampere belum tiba. Barang impor dari Negeri Tirai Bambu tersebut diprediksi masuk Kota Taman pekan depan.
Ridho menggaransi pengerjaan bakal rampung pada tahun ini. Dia menjadwalkan akhir tahun perusahaannya telah menyerahterimakan bangunan kepada Pemkot Bontang. “Ini sesuai permintaan wali kota agar sebelum pindah tahun bisa difungsikan,” pungkasnya. (ak/kri/k8/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post