bontangpost.id – Rencana pembangunan jalan penghubung Berbas Pantai-Tanjung Laut Indah mendapat dukungan dari legislator. Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina mengatakan pihaknya mendukung program tersebut berjalan. Mengingat rencana itu sudah lama digaungkan bahkan sejak belasan tahun lalu.
“Dalam musrenbang program ini selalu muncul. Artinya warga sesungguhnya mendukung rencana ini,” kata Amir Tosina.
Namun demikian, Politikus Partai Gerindra ini meminta kepada OPD terkait untuk memperhatikan konsep pembangunan nantinya. Utamanya terkait dengan struktur bangunan. Sebab alur yang dipakai nantinya menjadi akses bagi nelayan yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.
“Itu harus melalui kajian yang matang. Artinya jangan sampai mengganggu alur kapal,” ucapnya.
Sehingga tidak mengganggu aspek sosial ekonomi bagi warga sekitar. Jangan pembangunan tanpa melalui kajian yang matang justru berdampak negatif kepada warga. Terkait dengan fungsi dipastikan kehadiran akses ini sangat bermanfaat. Pasalnya jika terjadi musibah di area tersebut maka akses mitigasi bisa dilakukan dengan dua jalur.
“Jadi ini juga memiliki fungsi multikoneksi akses. Juga bisa untuk mengantisipasi kemacetan ke depannya,” tutur dia.
Selain itu, terkait anggaran Komisi III juga akan ikut berjuang. Agar pembangunan ini bisa dibantu melalui bantuan keuangan Pemprov Kaltim atau APBN. Sebelumnya diberitakan, progres rencana pembangunan Jalan Penghubung Berbas Pantai-Tanjung Laut Indah terus dilanjutkan. Setelah dilakukan feasibility study, pada tahun ini masuk tahapan penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal).
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Anwar Nurdin mengatakan dari hasil kajian FS ada lima trase yang ditawarkan yang memungkinkan untuk dijadikan titik awal dan akhir jalan tersebut.
“Pasti nanti masuk DED setelah ditentukan trase menghitung biaya dan dampaknya,” kata Anwwar.
Dijelaskan dia, kalau dari Berbas rencana di ujung Jalan Pangandaran. Nanti melewati pinggir laut Pantai Harapan. Kemudian menyeberang ke SMKN 2. Setelah itu tembus ke Pelabuhan Tanjung Laut Indah.
Baca juga; Proyek Jalan Penghubung Berbas Pantai-Tanjung Laut Indah Dilanjutkan
Konsep jalan ini berbeda dengan jalan lingkar. Jika jalan lingkar maka berada di titik luar kawasan pesisir. Namun secara kosep konstruksi pun tidak ada perbedaan. Sejatinya bisa memakai titik akhir di dekat rencana jalan lingkar segmen 3 Tanjung Laut Indah-Bontang Kuala. Berdasarkan FS itu memungkinkan.
“Tetapi biayanya lebih membengkak. Dampaknya pelayaran itu besar. Makanya opsi itu tidak pilih,” ucapnya.
Dinas PUPRK belum bisa memperkirakan berapa panjang dan lebar jalan. Nantinya bisa dipastikan setelah tahapan detail enggineering design (DED) rampung. “DED tahun ini juga setelah Amdal,” tutur dia.
Khusus penyusunan Amdal dikucurkan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar. Nantinya akan dilakukan secara swakelola. Menggandeng dengan salah satu perguruan tinggi. Ia menjelaskan pengambilan sampeel tanah ditaksir mahal biayanya.
“Karena mengambil sampel tanah di laut,” terangnya.
Kajian Amdal dipilih duluan karena secara ketentuan tidak mungkin lanjut DED. Setelah hasil keluar maka tidak perlu muncul perizinannya sudah bisa gerak langsung DED. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post