BONTANG – Pelayanan air bersih PDAM Tirta Taman kembali bermasalah. Gara-garanya, dua sumur dalam atau deep well untuk produksi air bersih mengalami kerusakan secara bersamaan. Yaitu sumur Kanaan II yang terpapar lumpur dan sumur Bhayangkara II yang mengalami kerusakan motor pompa. Kedua sumur ini memasok air untuk produksi di Water Treatment Plant (WTP).
Direktur PDAM Tirta Taman, Suramin menjelaskan, kualitas air baku di sumur Kanaan II tidak memungkinkan untuk diproses menjadi air bersih. Pasalnya, air baku di sumur tersebut membawa kandungan lumpur dan pasir. Sehingga, produksi di sumur berkapasitas 40 liter per detik yang berlokasi di Jalan Tarakan tersebut pun terpaksa dimatikan.
“Sumur di Kanaan mengalami kerusakan tanah. Sementara ini kami hentikan dulu produksinya. Pompanya kami angkat untuk dikaji dan dicari tahu secara teknis kondisi yang ada di sumur bawah tanah tadi,” terang Suramin.
Lebih lanjut dia menyebut, belum bisa memastikan kapan sumur Kanaan II bisa kembali beroperasi. Pasalnya, PDAM mesti terlebih dulu mengetahui apa kondisi dalam tanah sumur yang menyebabkan lumpur bercampur dengan air baku. Untuk mencari tahu penyebabnya, PDAM akan mendatangkan perangkat kamera bawah tanah untuk melihat kondisi konstruksi di dalam sumur.
“Untuk alat perbaikan Sumur Kanaan II tersebut kami mendatangkan dari luar Kalimantan. Tentunya semuanya perlu proses,” jelas dia.
Sedangkan untuk sumur Bhayangkara II, mengalami kerusakan pada motor pompa yang terbakar. Akibatnya kemampuan produksi sumur yaitu 15 liter per detik pun terganggu. Menurut Suramin, kerusakan tersebut lebih dikarenakan faktor usia teknis mesin yang sudah hampir lima tahun terus memproduksi air bersih.
“Kebetulan mengalami kerusakan motor pompanya yang terbakar bersamaan dengan deep well Kanaan. Nah, ini yang tidak diprediksi. Sekarang dalam proses perbaikan,” sambung Suramin.
Perbaikan ini, urai Suramin, diperkirakan bakal memakan waktu satu hingga dua hari. Setelah pagi dini hari kemarin motor pompa pengganti yang didatangkan dari Jawa telah tiba di Bontang. Lantas segera dilakukan proses penyambungan antara kabel yang tertanam di dalam air. Setidaknya dibutuhkan waktu sekira delapan jam dalam pengeringan resin, sebelum bisa diproses kembali.
“Insyallah besok pagi (hari ini, Red.) akan kami turunkan kembali. Mudah-mudahan dalam satu-dua hari ini bisa selesai,” tambah dia.
Akibat kerusakan dua sumur ini, praktis berdampak pada penurunan performa kapasitas air yang diproduksi PDAM. Yaitu penurunan produksi air hingga 4.752 meter kubik per hari. Suramin mengakui bila pelayanan air bersih dari PDAM bakal terganggu. Dalam hal ini, aliran air yang sampai ke pelanggan akan mengecil bahkan bisa sampai tidak mengalir.
PDAM memperkirakan ada sekira 500-an pelanggan yang terdampak penurunan distribusi air ini. Posisinya menyebar di beberapa titik yaitu daerah Salebba di Jalang Awang Long, daerah Pisangan di Jalan HM Ardans, di Jalan Brigjen Katamso (Eks Jalan Bhayangkara), dan di sekitar Jalan Ahmad Yani.
“Tapi posisinya (pelanggan yang terdampak, Red.) menyebar. Di Awang Long tidak semuanya juga yang terdampak. Kemungkinan yang kondisi jaringannya jauh atau tandonnya tinggi yang terdampak,” bebernya.
Suramin menyatakan, PDAM bakal memetakan secara pasti lokasi para pelanggan yang terdampak. Dalam hal ini, dia mengimbau pelanggan yang mendapat aliran kecil untuk tetap menampung airnya. Kalau ternyata sama sekali tidak mendapatkan aliran, bisa langsung menghubungi PDAM untuk meminta bantuan air bersih.
Kata Suramin, PDAM bakal menyediakan layanan mobil tangki air secara gratis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terdampak kerusakan dua sumur tersebut. “Terutama untuk masyarakat yang betul-betul tidak mendapat air, nanti bisa kami drop. Insyallah kami suplai dengan tangki, kami antar,” tutur Suramin,
Namun begitu dia meminta para pelanggan yang tidak teraliri air bersih agar dapat berkoordinasi dengan Ketua RT setempat. Pasalnya, PDAM tidak bisa menurunkan mobil tangki air bila hanya untuk pelanggan perseorangan, melainkan mesti secara kelompok. Keluhan-keluhan terhadap pelayanan ini bisa disampaikan melalui pusat pengaduan PDAM di nomor 23555.
“Atau nanti bisa langsung ke PDAM, pasti akan segera kami tindak lanjuti. Keluhan di lapangan nanti akan kami evaluasi. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, stakeholder khususnya para pelanggan PDAM atas gangguan pelayanan distribusi air ini. Gangguan ini tidak bisa kami prediksi,” tegasnya. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: