BONTANG – Pemkot Bontang mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor I Tahun 2017 terkait Peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tingkat Kota Bontang, Minggu (7/5) kemarin di Stadion Bessai Berinta. Meski diguyur hujan, tak menyurutkan antusias masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni hadir langsung bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Ketua DPRD, Plt Sekretaris Daerah, Asisten II, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) diantanya Dandim 0908/Btg, Kapolres, Denarhanud Rudal 002, hingga perwakilan Camat dan Lurah Kota Bontang.
Pada kesempatan itu,Wali Kota Bontang beserta lintas sektor dari perwakilan perusahaan serta pelaku dunia usaha menandatangani MoU Germas, dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi Germas Kota Bontang oleh semua peserta yang hadir.
Dalam sambutannya, Neni mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan-Keluarga Berencana (Diskes-KB) beserta jajarannya sehingga Peluncuran Germas di Kota Bontang dapat terselenggara di tengah minimnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Serta dukungan para sponsor baik moril dan materil sehingga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Neni menyampaikan tiga pesan yang disampaikan Presiden melalui Germas, yakni pertama, olahraga teratur setiap hari minimal 30 menit. Kedua, perbanyak makan buah dan sayuran. Ketiga, cek kesehatan minimal 6 bulan sekali.
“Ini menjadi tugas dinas terkait, Diskes-KB, Puskesmas, Camat dan Lurah untuk menyampaikan pesan ini kepada masyarakat. Karena tugas kita memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal pencegahan. Cek kesehatan tidak usah full, minimal pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan pemeriksaan penyakit tidak menular lainnya,” ajaknya.
Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk menggalakkan cuci tangan sebelum makan. Tidak hanya itu, himbauan kepada para ibu yang baru melahirkan untuk memberikan air susu ibu (ASI) esklusif minimal 6 bulan hingga 2 tahun kepada buah hatinya.
“Itu merupakan gerakan positif yang mulai terlupakan oleh masyarakat. Bahkan, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Hari Tuberkulosis (TBC). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) bagian atas di Kota Bontang cenderung meningkat, oleh karena itu bagi para ibu yang memiliki anak kecil untuk tidak menciumnya. Gunakan masker agar tidak menularkan penyakit TBC tersebut,” himbaunya.
Neni optimistis, Germas ini akan terus berkobar di dalam kehidupan setiap masyarakat. Lakukan Germas karena sehat itu tidak mahal, jika kita mengikuti pola hidup sehat seperti yang dinstruksikan oleh Presiden.
Sementara itu, Kepala Didkes-KB, Indriati As’ad mengungkapkan bahwa tantangan masyarakat Indonesia saat ini adalah menyelesaikan pergeseran pola penyakit menular ke penyakit tidak menular (hipertensi, stroke, jantung, ginjal, kanker, gangguan jiwa dan lainnya). Adanya perubahan pola hidup atau perilaku masyarakat yang tidak sehat menjadi pemicunya.
“Ini tidak bisa hanya mengandalkan kesehatan saja, tetapi peran serta seluruh elemen masyarakat agar kembali menggerakkan perilaku hidup sehat. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” jelasnya.
Menurutnya, merubah perilaku hidup sehat juga tak lepas dari peran pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah. Misalnya dengan menyiapkan sarana dan prasarana guna mendukung serta memantau sekaligus mengevaluasi pelaksanaannya.
“Diharapkan seluruh peserta yang hadir, diantaranya berbagai elemen masyarakat yang berasal dari perusahaan, perbankan, rumah sakit, organisasi masyarakat, organisasi profesi, puskesmas, klinik swasta, praktik swasta, bahkan pelajar tingkat SD, SMP hingga SMA, dapat mengubah pola hidupnya ke arah yang lebih baik,” tutupnya. (ra)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: