BONTANG – Penuhi standar kriteria penilaian, SMA YPVDP (Vidatra) raih Adiwiyata tingkat Provinsi Kaltim, Selasa (13/6) lalu di Gedung Olah Bebaya, Samarinda. SMA Vidatra menjadi satu-satunya sekolah menengah atas di Kota Bontang yang berhasil meraih Adiwiyata. Kepala SMA Vidatra Agus Priono pun menerima langsung piagam yang diberikan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Agus memaparkan keadaan sekolah yang aman, nyaman, sejuk, indah, rindang, dan bersih sudah diterapkan sejak lama di lingkungan SMA Vidatra. Dari prinsip itu, SMA Vidatra bertujuan untuk mengedukasi para siswa melalui sekitar 200 lebih jenis tanaman yang ada. Jika pada 2016 lalu penghargaan serupa di tingkat kota telah diraih. Diketahi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang kembali membidik SMA Vidatra untuk mengikuti Adiwiyata tingkat provinsi. Dia mengaku sengaja mengikuti ajang bergengsi ini karena terdapat nilai kompetisi di dalamnya.
“Di setiap tananam tercantum nama dan manfaatnya jadi ada edukasi yang kita berikan ke anak-anak. Jadi siapapun yang berkunjung ke SMA Vidatra, jadi tahu nama serta manfaat dari sebagian tanaman obat yang kita tanam. Kita tidak mempersiapkan diri, namun sudah berjalan normal untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Nggak ada persiapan yang signifikan harus ini itu,” paparnya.
Budaya menjaga lingkungan tertuang pada visi, misi, dan tujuan SMA Vidatra. Terbukti pada proses belajar siswa disisipkan program peduli lingkungan. Struktur kurikulum pada tiap mata pelajaran memuat pelestarian fungsi lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran, dan kerusakan pada lingkungan hidup. Di SMA Vidatra, isu lokal maupun global dikembangkan untuk dijadikan materi pembelajaran lingkungan hidup. Melalui kerja sama dan peran semua civitas sekolah, karya nyata yang berhubungan dengan pelestarian fungsi lingkungan hidup pun terwujud.
“Ke depannya, SMA Vidatra akan terus mengevaluasi hasil penilaian sebelumnya. Memperbaiki apa yang masih kurang dari lingkungan kita. Kami pun akan mencoba menerapkan saran dari tim juri provinsi. Meski kriteria Adiwiyata telah terpenuhi di lingkungan SMA Vidatra, tapi tetap harus disempurnakan kembali,” kata Agus.
Bahkan, salah satu kriteria Adiwiyata dengan mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat pada program lingkungan hidup juga sudah diterapkan sejak lama. Membuat budaya tanpa melibatkan seluruh unsur, tak ada artinya. Untuk mendukung program tersebut, SMA Vidatra memiliki jadwal rutin setiap bulan dan minggunya melalui Senin Sehat juga Jumat Bersih.
Agar lebih konsen merawat ragam tanaman yang ada di lingkungan SMA Vidatra, sebanyak 12 kelompok kerja (pokja) dilibatkan untuk pemeliharaannya. Ia berharap, siswa dapat berperan aktif menjaga ratusan tanaman di berbagai sudut sekolah. Sementara itu peran sekolah, memelihara sarana dan prsarana sekolah disertai pengelolaan dan pemeliharaan kebersihan sanitasi fasilitas tersebut. “Kami pun memanfaatkan listrik, air, dan alat tulis kantor (ATK) secara efisien untuk mendukung kegiatan ramah lingkungan,” tutupnya.
Tentunya, keberhasilan ini harus tetap dipertahankan agar apapun aktifitas yang dilakukan dapat benar-benar sehat. Budaya lingkungan yang sejuk, indah, rindang, dan bersih dapat ditingkatkan karena hal tersebut dapat membawa dampak positif bagi proses pembelajaran. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: