Ada Akses Bisa Dimasuki Umum
BONTANG – Sering terjadinya pencurian ponsel di wilayah Stadion Mulawarman ataupun Gor Pupuk Kaltim membuat Manajer Kamtib Pupuk Kaltim, Sunardi angkat bicara. Dia menyebut, ada beberapa titik yang tidak masuk Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) perusahaan.
Sunardi menyatakan, wilayah Stadion Mulawarman memang tidak masuk dalam SMP. Sehingga, kasus pencurian ponsel dengan motif memecahkan kaca mobil bukan lagi menjadi tanggung jawabnya. Termasuk banyaknya kasus ponsel hilang dari bawah jok motor bagi mereka yang berolahraga di sekitar Gor Pupuk Kaltim.
“Jadi ada beberapa wilayah yang masih area terbuka, artinya bisa diakses masyarakat umum tanpa harus izin ke petugas (sekuriti, Red.),” jelas Sunardi saat ditemui belum lama ini.
Dirincikan Sunardi, beberapa wilayah yang tidak masuk dalam SMP yakni Stadion Mulawarman, Gor Pupuk Kaltim, Koperasi Karyawan (Kopkar) Pupuk Kaltim, serta Masjid Baiturrahman. Keempat wilayah tersebut, merupakan aset milik Pupuk Kaltim, namun bisa diakses pihak luar selain karyawan.
Sementara demi mengantisipasi pencegahan tindak pidana pencurian, Sunardi sebenarnya ingin memajukan portal dari depan RM Bontang Koering ke gerbang pintu masuk. Hanya saja, karena empat wilayah tersebut termasuk area terbuka, sehingga portal tak mungkin bergeser.
“Portal di dalam saja sudah banyak keluhan, padahal kami hanya ingin mengamankan aset kami, khususnya pengamanan bagi penghuni PC VI. Dan ini bukan berarti kami menutup diri, tapi meningkatkan keamanan,” terangnya.
Sehingga, ketika terjadi pelanggaran aturan, maka pihak Kamtib Pupuk Kaltim yang akan menindak. Tetapi, jika terdapat unsur pidana, Sunardi menyatakan semuanya akan diserahkan ke pihak Kepolisian.
Sebelumnya, pada Rabu (22/2) sore lalu terjadi kasus pencurian ponsel yang disimpan di dalam mobil. Pelaku memecahkan kaca mobil dengan cara mencongkelnya. Saat ini, pelaku pencurian masih dalam pencarian polisi.
Sementara di area Gor Pupuk Kaltim, banyak masyarakat yang kehilangan ponselnya yang disimpan di bawah jok motor. Namun, kebanyakan dari korban tidak melaporkannya ke pihak berwajib.
Sekadar informasi, pengamanan di area PC VI sebenarnya merupakan aturan lama. Hanya saja, baru-baru ini diintegrasikan dengan Electronic Security System. Oleh karenanya, yang sebelumnya manual, saat ini menjadi otomatis.
Untuk aturannya tetap sama, masyarakat umum jika ada kepentingan masih bisa masuk dengan tujuan yang jelas. Sementara untuk pihak tamu (warga luar Bontang) diminta untuk meninggalkan identitas.
“Kalau warga Bontang hanya tinggal memperlihatkan saja identitasnya bahwa benar warga Bontang,” ujarnya.
Hal itu dilakukan untuk lebih mengefektifkan ketertiban di wilayah PC VI. Apalagi, wilayah Pupuk Kaltim masuk dalam salah satu objek vital nasional (obvitnas) sehingga harus menerapkan SMP. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post