BONTANG – Pasokan gas alam dari Lapangan Jangkrik, Wilayah Kerja (WK) Muara Bakau yang dioperasikan Eni Indonesia menjadi penyelamat keberlanjutan usaha Badak LNG, sebagai perusahaan pengolah gas bumi menjadi liquefied natural gas atau LNG.
Eni mulai tahun ini sudah memasok gas alam sebanyak 200 million standard cubic feet per day (MMscfd) dan akan menjadi 400 MMscfd dalam beberapa waktu mendatang. Badak LNG juga telah meminta Eni memastikan pasokan gas alam 400 MMscfd agar kilang LNG di Bontang berjalan baik.
Hal ini kembali ditegaskan Director and COO Badak LNG Yhenda Permana dalam acara Press Gathering Badak LNG bersama seluruh insan pers di Kota Taman, di Town Centre pada Sabtu (12/8) kemarin.
Karena itulah, Yhenda menepis adanya kabar bahwa Badak LNG akan tutup dalam beberapa waktu ke depan. “Tidak benar isu Badak LNG mau tutup. Sepanjang gasnya masih ada, Badak LNG akan selalu ada. Apakah berganti nama kita tunggu ke depan. Yang jelas Orang-orangnya tetap dan operasionalnya juga tetap,” katanya.
Menurut Yhenda dengan pasokan gas 200 MMScfd, dijalankan dengan satu train, maka bisa menjamin keberlangsungan usaha Badak LNG selama 20 tahun ke depan. “Gas ini menjadi sumber devisa negara dan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Saya berharap perusahaan ini dapat berkontribusi terhadap masyarakat Bontang dan Kaltim,” sebutnya.
Soal masa habisnya kontrak Badak LNG untuk mengolah gas alam cair pada 2017, diakui Yhenda, secara legal, Badak LNG kontrak sebagai operator pengelolaan gas akan habis pada akhir tahun 2017.
“Badak LNG ini kan dari Total selaku operator Blok Mahakam. Sedangkan Total juga sudah habis masa kontraknya pada akhir 2017 mendatang. Sehingga nanti kemungkinan akan ada pergantian operator. Kalau untuk nama, saya berharap tetap mengambil nama Badak. Karena nama Badak sudah melekat dan mendunia,” bebernya.
Ia juga mengatakan untuk transisi operator, tidak berpengaruh besar terhadap perusahaan. Sebab aktivitas perusahaan dan operasionalnya akan terus berjalan. Begitu juga tenaga kerja, masih menggunakan SDM yang ada. “Hanya operator yang ganti,” sebutnya.
AJANG SILATURAHMI
Terkait acara Press Gathering, Director and COO Badak LNG Yhenda Permana mengatakan, acara yang rutin digelar setiap tahun ini untuk menjalin silaturahmi dengan awak media. “Dengan keakraban dapat bersinergi membantu kami untuk mensiarkan apa yang dilakukan Badak LNG,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, Ia juga berharap kepada insan media untuk menjaga keberimbangan berita dengan melakukan cek dan ricek. Hal itulah yang menjadi tolak ukur dalam dunia pers yang modern.
Sementara Direktur Bontang Post, Agus Susanto menyambut baik event press gathering ini. Sepakat dengan Yhenda Permana, bahwa gelaran ini dapat menjalin sinergi antara manajemen PT Badak NGL dengan media khususnya Bontang Post.
“Bisa bersilaturahmi dengan jajaran PT Badak yang kami anggap sebagai saudara. Harapannya, kita selalu bersinergi dengan menyajikan berita yang berimbang,” ungkap Agus Susanto.
Ia berpesan agar gelaran tiap tahun ini selalu dipertahankan. Dalam acara ini terdapat beberapa rangkaian acara di antaranya senam, games, dan pembagian doorprize.
Terdapat 5 jenis macam permainan yang disusun oleh panitia bentukan dari divisi Corporate Communication PT Badak NGL. Kelima lomba ialah memindahkan sarung, balapan balon air, mengisi air di pipa yang berlubang, memindahkan tepung dengan telapak tangan, serta meletuskan balon. Hasilnya tim PTB 1 meraih juara pertama dalam perlombaan tersebut, disusul dengan tim media abu-abu dan tim media hijau.
Selain permainan, panitia juga membagikan personal award untuk orang yang terkeren, terfavorit, terkalem, dan sebagainya. Beberapa dari manajemen maupun awak media memperoleh penghargaan tersebut. (*/ak/red)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post