bontangpost.id – Tingkatan budaya inovasi di lingkungan masyarakat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali menggelar Pupuk Kaltim Innovation Challenge (PIC) 2023, sebagai ajang untuk mewadahi kreativitas masyarakat dalam mendukung perubahan secara efektif dan efisien. Puncak kegiatan sekaligus awarding berlangsung di Gedung Koperasi Karyawan Pupuk Kaltim, Jumat (3/11/2023).
Ketua pelaksana PIC 2023 Irma Safni, menyampaikan kegiatan ini wujud dukungan dan komitmen Pupuk Kaltim terhadap penciptaan nilai, melalui pengembangan ide kreatif yang dituangkan secara inovatif. Tahun ini PIC terbagi dalam tiga kategori, yakni Sekolah dan Perguruan Tinggi, Mitra Binaan, serta Masyarakat Umum.
Total ada 91 gugus yang berpartisipasi, terdiri dari 32 tim kategori sekolah dan perguruan tinggi, 15 tim kategori mitra binaan, serta 44 tim kategori masyarakat umum. Seluruhnya telah melalui serangkaian penilaian dewan juri berkompeten pada periode Juli hingga Oktober 2023.
“Para pemenang menerima penghargaan klasifikasi Gold, Silver dan Bronze untuk tiap kategori. Hal ini guna mendorong semangat inovasi agar semakin berkembang di masyarakat Bontang,” ujar Irma.
Sejalan dengan tema ‘Mewujudkan Masyarakat Kreatif, Inovatif dan Mandiri Dalam Sosial Ekonomi dan Tata Kelola Masyarakat yang Beradab”, PIC 2023 pun diharap semakin mendorong terwujudnya masyarakat mandiri dan berkelanjutan di Kota Bontang, melalui kolaborasi pengembangan ide kreatif dan inovatif di berbagai bidang untuk menghasilkan perubahan yang sifatnya membangun.
“Dengan berpikir inovatif, akan dapat menyempurnakan atau memperbarui penemuan yang sudah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dan hal itu diharap akan memberi manfaat yang lebih besar sejalan dengan inovasi yang dihasilkan,” tambah Irma.
SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi, menyampaikan jika inovasi merupakan keharusan yang sudah sepatutnya dikembangkan masyarakat di berbagai bidang, guna menghadapi tantangan yang kian dinamis. Dimana inovasi merupakan salah satu faktor dalam mendorong kemajuan untuk meningkatkan daya saing secara maksimal.
Hal ini sejalan dengan semangat Pupuk Kaltim dalam mendorong peningkatan kinerja, dengan menghasilkan perubahan proses yang tak hanya diimplementasikan di lingkup Perusahaan, tapi juga menyasar secara eksternal sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan.
Dimana inovasi telah menjadi budaya kerja di Pupuk Kaltim, yang didukung keaktifan seluruh insan perusahaan untuk menghasilkan berbagai ide kreatif yang sangat berdampak terhadap peningkatan kinerja dan efisiensi secara signifikan. Tiap tahun, beragam inovasi baru tercipta melalui berbagai tools yang mampu mendorong performa hingga menghasilkan benefit bagi perusahaan.
“Inovasi dan perbaikan berkelanjutan telah menjadi pedoman Pupuk Kaltim yang tidak hanya dilaksanakan dalam proses bisnis, tapi juga didorong di seluruh aspek kehidupan masyarakat,” ungkap Meizar. Dikatakan Meizar, tanpa inovasi masyarakat maupun kelompok dan organisasi akan terbentur dengan perkembangan zaman, yang menuntut adanya perubahan untuk meningkatan nilai. Semangat inilah yang ingin disasar melalui PIC, agar budaya inovasi semakin tumbuh dan berkembang, sehingga makin mendorong perubahan yang sifatnya membangun di masyarakat.
“Artinya jika kita tidak berinovasi, maka siap-siap akan tertelan oleh zaman. Sudah banyak contoh bahkan di skala global, seperti merek yang sebelumnya kita kenal sudah tidak ada lagi karena kurang atau tidak adanya inovasi yang dikembangkan,” tambah Meizar.
Melalui PIC Pupuk Kaltim ingin agar budaya inovasi bisa menjadi bagian tak terpisahkan di masyarakat dalam mendukung pembangunan, sehingga kedepan Bontang makin berkembang sebagai kota inovasi dengan berbagai ide kreatif yang dihadirkan. Hal ini menjadi salah satu upaya meningkatkan daya saing daerah, didukung keaktifan masyarakat terhadap penciptaan nilai.
“Dengan inovasi kita bisa memegang peranan dalam mendukung pembangunan, dimana ide yang dituangkan bisa meluas sekaligus bermanfaat bagi masyarakat di berbagai bidang. Dan melalui PIC kita wadahi semangat tersebut, agar inovasi menjadi budaya di Kota Bontang,” tutur Meizar.
Mewakili Pemkot Bontang, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Syahruddin, mengapresiasi pelaksanaan PIC 2023 yang digelar Pupuk Kaltim, untuk mewadahi kreativitas masyarakat guna memberi dampak yang lebih luas. Dirinya menilai PIC menjadi salah satu bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung penciptaan nilai di masyarakat, mengingat perkembangan zaman maupun teknologi yang bersifat dinamis, membutuhkan daya kreasi untuk dikembangkan secara strategis dalam menghadapi tantangan.
“Dan PIC menjadi sarana untuk mewujudkan hal tersebut, dimana masyarakat bisa menciptakan berbagai ide kreatif yang bisa dimanfaatkan bagi orang banyak maupun lingkungan sekitar, sebagai bentuk keaktifan mendorong daya saing dalam mendukung pembangunan,” ujar Syahruddin.
Menurut dia, inovasi juga menjadi perhatian Pemkot Bontang dalam memberikan pelayanan optimal, agar masyarakat sebagai pengguna layanan publik makin dimudahkan dan terfasilitasi dengan lebih baik. Mengingat pentingnya sebuah gagasan dalam menghadapi suatu kondisi, inovasi bisa dikatakan telah menjadi suatu kebutuhan yang harus terus didorong untuk dikembangkan, tidak hanya bagi dunia usaha dan pemerintah tapi juga seluruh unsur masyarakat.
“Oleh karena itu ajang PIC Pupuk Kaltim menjadi inisiatif yang harus kita dukung agar berkesinambungan, sebagai wadah stimulasi bagi masyarakat dalam menumbuhkan daya kreatif untuk melahirkan berbagai ide guna meningkatkan daya saing di Kota Bontang,” papar Syahruddin.
Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, pemenang kategori sekolah dan perguruan PIC 2023 berhasil diraih tim Ravata yang meraih predikat Gold, melalui gagasan kreatif pemanfaatan mangrove menjadi selai dan kue khas Bontang. Sementara predikat Gold untuk kategori Mitra Binaan diraih oleh Makrifah Herbal Loktuan dan Sekatup Sari Indonesia yang menggagas teh gaharu khas Kalimantan.
Selanjutnya predikat Gold untuk kategori masyarakat umum diraih tim Pobalin, dengan inisiasi pembuatan baterai portable. Kemudian predikat Silver berhasil diraih oleh 11 gugus dari seluruh kategori, dan predikat Bronze sebanyak 56 gugus dari seluruh kategori.
Selain penganuerahan pemenang, PIC 2023 turut dirangkai Innovation Talk bersama Dianisa Ester, Founder dan COO Ciro Waste (CIROES) sebagai aplikasi inovatif yang berhasil membuat perubahan di Kota Balikpapan, dengan menjembatani pengumpulan sampah dari masyarakat untuk diolah menjadi barang bernilai guna.
Diungkapkan Dianisa, inovasi dihasilkan dari pengembangan sebuah ide dengan melihat kondisi aktual di masyarakat, dan diimplementasikan melalui gagasan kreatif untuk menciptakan suatu peluang agar mampu memberi manfaat lebih luas. Hal inilah yang dilakukan Ciroes, dengan membantu sekaligus memfasilitasi bank sampah serta memperbanyak titik pengumpulan di tiap wilayah, sehingga masyarakat dipermudah untuk memilah dan menjual sampah hasil rumah tangga.
Menurut Dianisa ada tiga poin utama dalam berinovasi, yakni start from why yang berangkat dari melihat kondisi lapangan hingga melahirkan suatu inovasi. Lalu berkolaborasi aktif dengan berbagai pihak dalam implementasi ide kreatif yang dihasilkan, serta menjaga keberlanjutan inovasi melalui berbagai pengembangan.
“Langkah inilah yang diterapkan Ciroes dalam membantu menangani masalah sampah, dengan memfasilitasi bank sampah dan masyarakat sekaligus memberikan edukasi terkait pemilahan agar manfaat yang dihasilkan semakin luas,” papar Dianisa. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post