Gereja Zendings adalah sebuah bangunan yang bernilai historis dan religius tinggi di jalan nasional Cirebon-Bandung. Terletak di Desa Cideres Kecamatan Dawuan, gereja yang sudah berumur sekitar 132 tahun itu masih berdiri kokoh dan selalu dipadati para jemaatnya.
Gereja Zendings diyakini merupakan gereja tertua di Majalengka. Menurut sejarah, gereja itu didirikan 11 Januari 1885 oleh Lembaga Pekabaran Injil Nederlandsche Zendelings Vereeniging (NVZ).
“NVZ sendiri didirikan di Rottterdam Tahun 1858 dan mengirimkam J Verhoeven dan para zendelingnya ke Jawa Barat pada 16 Agustus tahun 1862,” kata humas gereja-gereja se Majalengka, Drs Sabungan Simatupang kepada Radar, Minggu (25/12).
J Verhoeven yang juga sebagai dokter datang ke Indramayu dan tinggal bersama iparnya LJ Zegers. Kemudian disarankan ke Majalengka dan tinggal mulai 29 Juni 1876. September 1882, bersama istrinya Margaretha Danen pindah ke Cideres dan tinggal di rumah yang dibelinya di pinggir sungai Cideres. Tepat di depan RSUD Cideres, sampai sekarng rumah yang belum pernah direnovasi itu masih kokoh berdiri.
“Pada tahun ketiga tinggal atau tahun 1885, J Verhoeven mendirikan gereja tak jauh dari rumahnya. Gereja itu berukuran kurang lebih 10 X 20 meter, jendela berteralis besi ukurannya lebar dan tinggi. Pintu serta gagangnya masih asli hingga sekarang, jadi gereja ini bangunannya seperti gereja Eropa zaman tahun 1800-an,” terangnya.
Masih kata Sabungan yang didampingi Majelis Jemaat Gereja Zendings, Arif dan Beni Yusuf, gereja tersebut pernah mengalami sedikit renovasi. Yakni pada lantai yang dulu bercorak kini diganti dengan keramik. Ada juga perbaikan dinding dan langit-langit yang diperbaiki karena sudah dimakan usia.
J Verhoeven juga merupakan salah satu penggagas dan pengelola RS Cideres, saat itu bersama istriya yang juga adalah perawat. Namun bangunan asli yang didirikan J Verhoeven sudah dipugar. Yang ada sekarang adalah rumah sakit dengan bangunan baru dan modern.
Sabungan menyebutkan kapasitas gereja hanya mampu menampung 250 jemaat. Bila ada acara besar seperti Natal, dipastikan jumlahnya ribuan dan gereja tak mampu menampung walaupun kebaktian sudah dibagi beberapa sesi.
“Upaya kami adalah segera membangun gedung di samping gereja. Hal ini mendapat apresiasi dan bantuan dari cucu J Verhoeven yang kini tinggal di Belanda. Semoga bisa cepat direlisasikan,” harapnya.
Beni Yusuf menambahkan, sebagai bukti sejarah J Verhoeven bersama istrinya Margaretha Danen serta beberapa pengikutnya dimakamkan di kompleks Pabrik Gula Kadipaten yang saat ini menjadi Toserba Surya. Saat Toserba dibangun, 15 makam di sana dipindahkan ke lingkungan Gereja Zendings.
“Dari sejarahnya gereja ini ada 15 pendeta yang bertugas sejak masa J Verhoeven hingga sekarang. Mereka di antaranya adalah Zen TnVerhoeven, Zen Tn AKDe Groot, pdt Yustus Salim (1934), Pdt. Sumarna Kartawangsa (pdt konsulen-smd 1955-1958), Pdt. Odeh Suwardi STh (1957-1959), GI Enos Salimoen (1963), Pdt. Domigoes Lessy (1963-1965), dan kini Johan Hendrik Mentang,” pungkasnya. (jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: