BONTANG – Ketersediaan tempat ibadah berupa gereja kini dibutuhkan Lapas Kelas III Bontang. Pasalnya, sebanyak 53 warga binaannya yang beragama kristen katolik dan protestan hanya menempati salah satu ruangan sel yang dikosongkan untuk tempat beribadah sementara.
Kepala Lapas Kelas III Bontang, Heru Yuswanto mengharapkan Pemkot Bontang bisa membangunkan tempat ibadah gereja bagi warga binaan di Lapas Bontang. “Ada juga blok yang digunakan untuk gereja. Karena tidak ada gereja, maka blok itu kami alih fungsikan,” jelas Heru, belum lama ini.
Kata dia, Blok Mapanali yang cukup luas dan merupakan tempat warga binaan, untuk sementara dialihfungsikan untuk tempat ibadah bagi yang beragama kristen. Sementara lahan di Lapas Kelas III Bontang masih sangat luas, sehingga memungkinkan bisa dibangun gereja bagi warga binaan. Oleh sebab itu, Heru berharap kepada Pemkot Bontang di APBD Perubahan nanti bisa dianggarkan untuk tempat ibadah beragama kristen. “Sayang kalau tidak difungsikan, jadi kami fungsikan sebagai gereja,” ujarnya.
Sementara ini, gedung baru yang ada di Lapas Bontang digunakan untuk klinik jika ada warga binaan yang sakit. Namun demikian, klinik tersebut belum lengkap sehingga tidak ada dokter jaga disana.
“Ada kunjungan dokter dari Puskesmas Bontang Lestari dalam seminggu, tetapi kalau yang berjaga tidak ada. Sementara jika darurat kami langsung bawa warga binaan yang sakit ke Puskesmas itu,” ujarnya.
Heru sangat berharap kekurangan di Lapas Bontang bisa segera terpenuhi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada warga binaan.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: