bontangpost.id – Beberapa infrastruktur yang dibangun pemerintah seperti trotoar, paving block dan guiding block tidak berfungsi maksimal. Bahkan merusak estetika kota.
Bagaimana tidak, sarana publik tersebut banyak yang rusak dan sebab disalahfungsikan. Terlihat keramik-keramik yang digunakan sebagai lantai trotoar pecah berantakan. Bahkan tatanan keramik nyaris hancur tak tersisa.
Misalnya saja guiding block yang terletak di sepanjang ruas Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api. Pada kiri dan kanan jalan banyak dijumpai pertokoan, kafe, bank, restoran, sampai fasilitas kesehatan.
Rata-rata jalur pedestrian di sepanjang jalan ini rusak sebab digunakan untuk lahan parkir, ataupun jadi tempat pedagang kaki lima berjualan. Tak jarang, dilalui kendaraan roda dua, bahkan mobil.
Pemandangan serupa juga terlihat di Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan. Beberapa trotoar bernasib sama. Banyak kerusakan yang terjadi akibat trotoar dijadikan lahan parkir oleh truk yang mengantre solar.
“Sudah hampir dua tahun kondisinya begini. Trotoar di sini rusak bukan rusak karena dilewati pejalan kaki. Tapi karena setiap hari dijadikan lahan parkir,” keluh Nafis salah seorang warga yang tinggal di Jalan Jendral Sudirman.
Dengan kondisi tersebut, Nafis menyayangkan tindakan sopir truk yang menyalahgunakan trotar. Selain mengganggu keindahan, hal tersebut menyulitkannya dalam menjangkau pelanggan.
“Kalau sudah begini banyak yang dirugikan. Pejalan kaki tidak bisa lewat. Sebagai UMKM kami juga kesulitan mencari pembeli. Sebagai warga kami sudah mengingatkan agar tidak parkir di trotoar. Tapi tidak didengar,” keluhnya.
Seperti yang diketahui, guiding block adalah blok yang dijadikan sebagai penunjuk jalan. Biasanya guiding block dipasang pada sejumlah fasilitas umum salah satunya yaitu trotoar. Pada umumnya di trotoar, guiding block berwarna kuning dengan dua corak yaitu garis-garis panjang (line type) dan titik-titik (spot type).
Garis tersebut masing-masing mempunyai arti tersendiri. Pola berupa garis menandakan jalan terus sedangkan pola titik-titik berarti berhenti atau ada halangan dan belokan di depan. Bahan yang digunakan untuk membuat guiding block ini ada yang dari batu alam, keramik, dan juga logam silver.
Pemasangan guiding block perlu dilakukan untuk membantu tunanetra berjalan di trotoar. Namun, pada kenyataannya di lapangan, dari pantauan bontangpost.id pada, Selasa (14/6/2022) masih banyak trotoar dan guiding block di jalan protokol Bontang yang tidak sesuai peruntukannya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: