BONTANG – Masih mahalnya harga cabai kecil di pasaran selain dikeluhkan pembeli, juga berimbas pada sepinya penjualan bagi kebanyakan pedagang. Bahkan, jika barang dagangan mereka tidak laku, sejumlah pedagang mengaku malah justru mengalami kerugian.
Satirah, pedagang sayur mayur di Pasar Induk Telihan mengatakan, sejak naiknya harga cabai di awal tahun lalu, pembeli dagangannya semakin hari semakin berkurang. Kalaupun ada yang membeli kata dia, jumlahnya dapat dihitung jari dan pembeliannya pun juga sangat terbatas.
“Pembeli paling ambil dikit-dikit saja. Kalau tidak satu ons ya dua ons kebanyakan,” tuturnya Senin (27/2) kemarin.
Dia menjelaskan, dengan harga Rp 120 ribu per kilogramnya, maka harga jual per satu ons nya saja mencapai Rp 8 ribu. Satirah menilai, wajar saja jika pembeli hanya membeli sedikit lantaran mereka juga pasti ingin menghemat pengeluaran.
Senada dengan itu, Flora, pedagang lainnya di Pasar Induk Telihan juga mengungkapkan hal yang sama. Bahkan kata dia, akibat minimnya pembeli dan dagangannya tidak laku, justru malah kerugian yang didapat.
“Serba salah juga sama pembeli. Kalau dikasih harga murah rugi, tidak dikasih juga rugi karena tidak laku,” bebernya.
Baik Satirah maupun Flora berharap, agar harga cabai kecil ini bisa segera stabil sehingga minat masyarakat untuk membeli cabai juga turut kembali normal.
“Pemerintah juga harus turun tangan. Kasihan pedagang kalau terus dibiarkan seperti ini. Kalau harga murah kan, pembeli akhirnya ramai. Kami bisa dapat keuntungan,” tukas mereka. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: