bontangpost.id – Berdasarkan hasil kajian feasibility study (Fs) Universitas Airlangga (Unair) Dinas Kesehatan Kota Bontang menyatakan bahwa Rumah sakit Taman Sehat tak laik dijadikan rumah sakit sebab tak penuhi persyaratan.
Kepala Dinas Kesehatan Bontang drg Toetoek Pribadi Ekowati menyebut, secara eksternal beberapa persyaratan yang tidak dipenuhi oleh rumah Sakit Taman Sehat di antaranya ialah luas lahan parkir dan akses jalan yang tidak memenuhi standar kelayakan.
Kemudian, jalan masuk menuju ruang operasi yang tidak linier. Artinya di dalam bangunan tersebut posisi jalan menuju ruang operasi harus steril dan tidak boleh berpapasan dengan pasien rawat jalan. Terlebih ruang inap pasien berhadapan dengan ruang manajemen.
“Seharusnya ruang inap itu tersendiri. Faktanya kan tidak seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, dia mencontohkan penempatan ruang IGD seharusnya di lantai dasar bukan lantai dua. Lalu, gedung rumah sakit tidak boleh berada di lingkungan permukiman warga, lingkungan sekolah maupun lingkungan rawan bencana. Pun, posisi gedung seharusnya berada di pinggir jalan bukan di dalam gang.
“Melihat kondisi banjir Selasa lalu gedung ini ikut terdampak banjir. Harusnya kan tidak boleh berada di kawasan rawan bencana,” timpalnya.
Lebih lanjut, Toetoek mengatakan bahwa tugas Dinkes adalah melakukan kajian. Terkait pemanfaatan gedung ke depannya menurutnya, itu merupakan wewenang kepala daerah.
“Memutuskan gedung itu akan berfungsi apa ranah wali kota. Kami hanya melakukan rekomendasi dan kajian,” serunya.
Ia menambahkan, bila gedung tersebut nantinya akan tetap difungsikan menjadi rumah sakit, maka pemerintah perlu memenuhi syarat. Salah satunya dengan melakukan pembebasan lahan. Mengingat rekomendasi BPK menyebut jika bangunan tersebut harus sudah beroperasi di tahun 2023.
“Mau tetap dijadikan RS bisa. Tapi, harus melengkapi syaratnya. Toh, kalau mau difungsikan ke yang lain ya monggo, tapi itu akan merubah RTRW. Semua tergantung keputusan pak Wali,” bebernya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bontang Najirah mengaku belum bisa memutuskan gedung tersebut akan dialih fungsikan menjadi apa. Namun, tidak menutup kemungkinan gedung tersebut akan digunakan untuk mendukung program Basri-Najirah yakni Rumah Kreasi Milenial.
“Keputusan belum ada. Tapi, nanti akan saya diskusikan dengan pak Wali,” ungkap Najirah.
Dikatakan Najirah, terkait alat kesehatan yang sudah tersedia, akan dialihkan ke RSUD Taman Husada Bontang, karena beberapa tempat tidur di RSUD pun sudah banyak yang rusak.
“Memanfaatkan yang ada. Agar tidak mubazir,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: