Bawakan Materi Kesetaraan Gender
BONTANG – 2017 menjadi tahun ketiga ASEAN Mayors Forum (AMF) yang digelar di Shangri La the Fort, Kota Taguig, Metro Manila, Filipina, pada Rabu (26/7) hingga Jumat (28/7). Pertemuan yang bertujuan untuk membuka komunikasi bersama Negara ASEAN ini guna menghadapi era globalisasi.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni pun memenuhi undangan tersebut. Ia akan menjadi salah satu pembicara bersama Wali Kota dan Gubernur se-ASEAN untuk berbagi tantangan dalam mewujudkan agenda regional dan visi ASEAN serta membahas inovasi dan solusi. Materi Memberdayakan Perempuan dan Mempromosikan Tata Kelola Pemerintahan Inklusif disampaikan Neni di acara tersebut, Kamis (27/7).
Ia menjadi salah satu dari sekitar 500 delegasi yang hadir dan tampil sebagai narasumber pada sesi keenam. Disampaikan Neni, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang memiliki visi untuk memperkuat Bontang sebagai kota maritim, berbudaya industri yang berbasis pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan lingkungan untuk kemakmuran masyarakat. Sementara misinya adalah pencapaian Smart City melalui peningkatan SDM, Green City melalui peningkatan kualitas hidup, dan Creative City melalui kegiatan ekonomi berbasis sektor maritim.
Saat ini, Pemkot Bontang berkomitmen untuk pengembangan sistem responsif gender dengan mengintegrasikan komitmen antara sumber daya pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media. Diharapkan, sistem tersebut dapat berkelanjutan dalam pengambilan kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak.
Bahkan, 55 persen tenaga kerjanya merupakan perempuan, di mana mereka mendapatkan persamaan hak pekerja setara dengan pekerja pria. Termasuk perlindungan hukum terhadap kekerasan perempuan dan anak serta hak mendapatkan kesehatan yang sama.
Dengan menjadinya pembicara di AMF 2017 ini, diharapkan kebijakan gender saling terkait di tingkat regional dan pemerintahan daerah. Juga bisa mengetahui tantangan isu pemberdayaan perempuan dan inklusif serta pertukaran pengetahuan, mengingat ada sesi tanya jawab.
“Materi yang disampaikan juga mudah-mudahan menjadi pembelajaran mengenai upaya pemberdayaan perempuan dan pemerintah inklusif, agar selaras dengan roadmap ASEAN dan tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutupnya. (ra/*/rdy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post