SAMARINDA – Safari politik terus dilakukan bakal calon gubernur (cagub), H Syaharie Jaang. Jumat (21/4) kemarin, Wali Kota Samarinda itu resmi melamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Jaang tidak sendiri. Ketua DPD Demokrat Kaltim itu juga didampingi ratusan pengurus partai, simpatisan, dan pendukungnya. Tak hanya itu, para anggota dewan dari partai berlambang segitiga mercy itu juga ikut serta. Tiba di sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Kaltim di Jalan Ir H Juanda, Jaang disambut iring-iringan musik rebana.
Di markas partai berlambang kakbah tersebut, suami Puji Setyowati itu menjadi pelamar pertama. “Pak Jaang adalah yang pertama mengembalikan formulir ke PPP,” kata Rusman Yaqub, ketua PPP Kaltim, kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), kemarin.
Dia menyebut, ada beberapa nama yang sudah mengambil formulir. Di antaranya ketua DPD Gerindra Kaltim yang juga Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) yang juga ketua DPD I Golkar Kaltim Rita Widyasari, anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hadi Mulyadi, serta anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Awang Ferdian Hidayat yang mendaftar untuk bakal calon wakil gubernur (cawagub).
“Pendaftaran bakal calon ditandai dengan pengembalian formulir. Tahapannya, 19-30 April,” tambah anggota DPRD Kaltim itu.
Sementara, Jaang yang dikonfirmasi usai penyerahan formulir pendaftaran mengungkapkan, saat ini sudah tiga partai politik (parpol) yang dilobinya. Caranya, putra kelahiran Long Pahangai, Mahakam Ulu (Mahulu), 10 September 1964 itu mengikuti mekanisme pendaftaran yang dibuka oleh parpol.
“Hingga hari ini (kemarin, Red.), sementara PPP, PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Kalau Demokrat, kan saya ketua DPD. Biasanya, mekanismenya terakhir-terakhir,” kata Jaang.
Bapak tiga anak itu optimistis bisa mendapatkan dukungan dari parpol. Sehingga, dapat memuluskan langkahnya maju sebagau cagub.
“Insya Allah, politisi itu harus optimistis, harus yakin. Kami melakukan ikhtiar politik. Kami mendatangi PPP, karena kami menyadari bahwa Demokrat tidak bisa maju sendiri. Ikhtiar politik dengan cara, datang, silaturahmi, serta bicara dari hati ke hati,” katanya.
Saat pengembalian berkas formulir, Jaang juga sempat menyampaikan visi-misinya di hadapan pengurus PPP Kaltim. “Saya menawarkan visi, terwujudnya Provinsi Kaltim yang maju dan sejahtera, berbasis sumber daya alam (SDA) terbarukan melalui industri hilir yang strategis,” katanya.
Disinggung soal pendamping, Jaang enggan menyebutnya. “Soal wakil, nanti kami bicarakan dengan koalisi. Yang pasti, mengalir saja. Politik itu, setiap saat bisa saja terjadi. Yang pastinya, wakilnya harus bisa ikut serta membangun Kaltim,” sebutnya.
Sekadar informasi, Demokrat memiliki empat kursi di DPRD Kaltim. Jumah tersebut belum cukup untuk mengusung sepasang calon pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 mendatang. Pasalnya, syarat untuk mengusung bakal cagub-cawagub, minimal mendapat dukungan sebelas kursi parlemen, atau 25 persen dari total suara pada pemilu 2014 lalu.
“Dengan perolehan empat kursi, Demokrat harus membangun koalisi. Tinggal menambah dua parpol lagi (masing-masing punya empat kursi, Red.), insya Allah bisa. Jadi, saya tidak berandai-andai kalau nanti begini-begitu,” tutupnya. (gun)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: