bontangpost.id – Durasi pekan imunisasi nasional (PIN) tahap pertama telah selesai. Hasilnya cakupan imunisasi polio Bontang masih tergolong rendah. Sebab berada di urutan paling buncit dari 10 kabupaten/kota yang ada di Kaltim.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang Bachtiar Mabe mengatakan kegiatan ini melibatkan lintas sektor. Sehingga pasti menemukan kendala saat pelaksanaan.
“Kendalanya ialah koordinasi terkadang kurang tepat,” kata Bachtiar.
Salah satunya ialah ketika sudah dijadwalkan untuk pelaksanaan imunisasi di sekolah. Namun pihak sekolah justru mengadakan kegiatan lain. Akibatnya cakupan di sasaran tersebut tidak maksimal.
“Padahal sebelumnya sudah ada koordinasi,” ucapnya.
Belum lagi ada beberapa kelurahan yang rendah cakupannya. Karena masyarakat maunya mendapatkan imunisasi di faskes milik perusahaan. Pihak Dinas Kesehatan pun akan melakukan upaya meminta data ke rumah sakit demikian.
“Ada masyarakat yang tidak mau datang ke posyandu. Karena sudah terbiasa ke rumah sakit. Kami nanti datangi pihak rumah sakit,” tutur dia.
Saat ini, Diskes sedang menjalankan tahapan sweeping. Proses ini dilakukan selama lima hari dimulai Senin (29/7/2024). Sweeping menyasar anak di bawah 7 tahun. Terkhusus mereka yang belum mendapatkan imunisasi polio selama agenda PIN.
Sebagai informasi, sasaran imunisasi polio di Bontang yakni 26.820. Sementara target harian 22.989. Adapun cakupannya masih 7.705. Artinya cakupannya di angka 33,52 persen.
“Target dari sweeping ini bisa menembus angka 80 persen. Bentuknya door to door,” pungkasnya.
Pasca sweeping, nantinya akan masuk tahap kedua penyaluran imunisasi polio. Ia menjelaskan skemanya tetap sama. Baik itu menyasar posyandu, puskesmas, maupun sekolah. Dosisnya pun tetap sama yakni dua tetes. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post