Jalan R Suprapto Segera Mulus

Jalan R Suprapto batal diperbaiki tahun ini

bontangpost.id – Kondisi jalan nasional yang berada di Kota Taman sebagian titik mengalami kerusakan. Utamanya di Jalan Letjen R Suprapto atau depan Rumah Sakit Amalia. Pantauan Kaltim Post (induk bontangpost.id) tekstur akses ini berlubang dengan jumlah banyak. Misalnya di lajur kanan Jalan Letjen Suprapto, kerusakan terfokus di dekat RS Amalia. Tak jauh dari kapsulan jalan. Total ada 20 rusak kecil.

Sementara di lajur kiri, kerusakan terfokus di depan Hotel Grand Raodah. Titik kerusakan bersisian dengan median jalan. Untuk di titik ini, kerusakannya justru banyak. Diameter jalan rusak atau bolongan pun lebih besar. Kami menghitung, setidaknya ada 38 titik kerusakan.

Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Anwar Nurdin mengatakan ada bantuan anggaran dari pemerintah pusat di tahun ini. Jumlahnya mencapai Rp 35,4 miliar. Tetapi pagu anggaran itu tidak hanya menyasar lingkup dalam Kota Bontang. Termasuk juga Jalan Santan.

“Ada perbaikan jalan Santan-Bontang. Di wilayah Santan hingga gerbang masuk Kota Bontang nantinya ada penggunaan agregrat karena kondisinya parah,” kata Anwar.

Sejauh ini, Dinas PUPRK belum mendapatkan informasi dari satuan kerja. Menyangkut perbaikan nantinya menyasar ruas jalan mana di area dalam Bontang. Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Pasalnya kawasan tertib lalu lintas (KTL) juga kondisi jalannya masih jauh dari kelayakan.

“Tim survei sudah turun beberapa waktu lalu. Kami juga menginformasikan agar Jalan R Soeprapto juga ikut diperbaiki. Sebab banyak aspal yang terkelupas,” ucapnya.

Bupati Lokasi IKN Terjaring OTT KPK

Hasil tim survei nantinya menentukan titik mana yang wajib mendapatkan perbaikan. Melihat dari tingkat kerusakan di ruas jalan yang ada. Diketahui jalan nasional di Bontang mencakup Letjen S Parman, Brigjen Katamso, Bhayangkara, MT Haryono, R Suprapto, hingga DI Panjaitan.

“Harapan kami seluruh jalan nasional diakomodir. Terutama titik yang belum mulus dari pengerjaan tahun lalu,” tutur dia.

Direncanakan, awal pengerjaan ini dimulai Februari mendatang. Berdasarkan proses pelelangan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR sudah diumumkan pemenangnya yakni PT Permata Dewo Ndaru. Perusahaan ini beralamat di Samarinda. Dengan nilai penawaran setelah dikoreksi menjadi Rp 28.210.779.000. Sesuai jadwal penandatanganan kontrak akan dilakukan 14 Januari mendatang. (*/ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version