Diminta Belajar Tentang Gas dan Berinovasi
BONTANG – Posisi Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bontang Migas dan Energi (PT BME) resmi disandang Kasmiran Rais. Mantan Direktur Perusda Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) itu akan memimpin PT BME selama masa jabatan 2017-2021. Hal itu terekam dalam prosesi Pengambilan Sumpah Jabatan Direktur PT BME, di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Rabu (2/8) kemarin.
Dari pantauan Bontang Post di lokasi, kegiatan yang dimulai sekira pukul 13.00 Wita itu dipimpin langsung Wali Kota Neni Moerniaeni yang sekaligus melantik. Kasmiran—begitu akrab disapa, terpilih usai mengalahkan dua rivalnya, Kresty Manangkoda dan Suwandi dalam tahapan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan beberapa pekan lalu dengan selisih poin beda tipis.
Terpilihnya Kasmiran diperkuat dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Wali Kota Nomor 281 Tahun 2017, tentang pengangkatan Direksi PT Bontang Migas Energi. Dalam isi surat tersebut, Kasmiran efektif mulai bekerja pertanggal 1 Agustus 2017 sampai 1 Agustus 2021.
Dalam amanatnya Neni mengatakan, banyak pekerjaan menanti Kasmiran selaku direktur baru. Untuk itu seorang direktur sebagai nahkoda perusahaan, harus mampu selalu memberikan inovasi. Terpenting, mampu meningkatkan pendapatan daerah, apalagi perusahaan tersebut didirikan dengan tujuan profit oriented atau orientasi keuntungan guna penyumbang kas daerah.
“Pak Kasmiran harus belajar banyak tentang gas, karena saya yakin orang bisa karena terbiasa ini persoalan leadership,” pinta Neni.
Neni juga mengharapkan, BME di bawah komando Kasmiran dapat membangun komunikasi ke sejumlah perusahaan utamanya dalam penyuplaian listrik. “Pak Kasmiran harus minta kuota ke perusahaan dan anak perusahaan PKT jangan hanya KDM. Kita juga bisa menyuplai. Selama ini kan hanya menyuplai ke PT Black Bear intinya harus banyak inovasi,” ujarnya.
Terakhir mantan Ketua DPRD Bontang ini mengharapkan, agar pengelolaan 8 ribu sambungan jargas ke rumah tangga, dikelola sepenuhnya oleh PT BME bukan pengelola lain.
Diketahui, PT BME pada 2016 lalu untuk kali pertama menyumbang deviden ke Pemkot Bontang. Setoran tersebut diperoleh dari penyediaan power supply ke perusahaan pabrik bahan peledak, PT Black Bear pada 2015, sebesar Rp 1,1 miliar.
Jumlah yang diterima Pemkot Bontang dari hasil penyediaan tenaga listrik ke swasta sekitar 45 persen dari total keuntungan yang diterima PT BME.
Pun begitu, tujuan awal pembentukan PT BME untuk mengelola jaringan gas (jargas) pada tiga kelurahan, Api-api, Gunung Elai, dan Kelurahan Telihan. Dalam perjalanannya Pemkot mendapat jatah 8 ribu sambungan jargas. Pengoperasian jargas sendiri, hingga kini belum menghasilkan keuntungan. Pendapatan baru diterima dari penjualan tenaga listrik ke perusahaan swasta. (*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: