SAMARINDA – Si jago merah membara di depan Masjid Baiturrahman, RT 01, Jalan Sejahtera, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Selasa (16/1) sekira pukul 13.25 Wita kemarin. Dalam kebakaran tersebut, sebanyak dua rumah ludes terbakar dan tiga bangunan lainnya rusak parah.
Salah seorang saksi dan korban bernama Roosdiyani (45) mengatakan, api pertama kali muncul sekira pukul 13.25 Wita. Api tersebut muncul dari rumah tetangganya yang berada tepat di sebelah rumahnya. Saat kejadian, warga setempat baru saja menunaikan salat zuhur.
“Iya mas, tadi api tiba-tiba saja sudah membesar. Dapur rumah saya kena jilatan api saja,” kata wanita tersebut kepada media ini.
Roosdiyani sendiri tidak bisa memastikan apa penyebab kebakaran. Menurutnya, dia hanya tau jika api sudah tiba-tiba membesar. Sepengentahuannya, di dalam rumah tempat awal api berasal dihuni oleh seorang pria penyandang disabilitas.
“Saat kebakaran, orang itu (penyandang disabilitas) tinggal sendiri di rumahnya, yang lainnya pada keluar,” tuturnya.
Diakui, kebakaran di rumah tersebut bukanlah kali pertama. Melainkan sudah lima kali terjadi. Namun ketika itu, kebakaran cepat diketahui dan dipadamkan oleh warga setempat. “Dulu-dulu sudah pernah terjadi, tapi apinya masih kecil. Ini yang paling besar,” ungkapnya.
Akibat kebakaran ini, sebanyak dua bangunan ludes terbakaran, dan tiga bangunan lainnya mengalami rusak berat. Sebanyak 17 jiwa dari 8 Kepala Keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal akibat kejadian tersebut. “Tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Koordinasi Lapangan (Korlap) Tagana Samarinda, M Yusuf menjelaskan, api berhasil dipadamkan sekira pukul 14.00 Wita. Namun akibat kejadian ini, kata dia, dua warga harus medapat perawatan medis karena mengalami sesak nafas.
Ia menyebut, lambatnya proses pemadaman api karena terkendala minimnya pasokan air. Pasalnya, jarak tempat pengambilan air terbilang jauh. Sehingga dengan pasokan air dari dua unit mobil pemadam yang diterjunkan di lokasi tidak mencukupi.
“Api baru bisa dipadamkan 35 menit kemudian. Tidak ada korban jiwa pada kebakaran ini, hanya ada warga yang mengalami trauma dan sesak nafas, tapi sudah ditangani. Saat pemadaman tadi (kemarin, Red.), kami terkendala sulitnya mendapatkan air. Jadi sempat pakai air selokan,” tuturnya. (*/ya/drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: