BONTANGPOST.ID, Bontang – Angka kekerasan pada perempuan dan anak di Bontang yang meningkat mendapat tanggapan dari anggota Komisi A DPRD Kota Bontang Saeful Rizal.
Menurutnya, pendekatan keagamaan mesti ditingkatkan. Terutama penguatan pondasi nilai-nilai agama yang berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti. Hal itu sebagai upaya pencegahan dari perilaku kekerasan.
“Dengan nilai-nilai agama itu diharapkan dapat membentuk pribadi dan sikap, supaya kekerasan dapat dihindari,” katanya.
Diketahui, kasus kekerasan pada perempuan masih didominasi oleh KDRT. Ada sekitar 17 perempuan di Bontang yang tercatat mengalami KDRT fisik sejak Januari hingga September tahun ini.
Ia menyebut, perlu ditunjuk sebuah lembaga atau wadah yang ditujukan untuk konsultasi. Hal itu untuk meminimalisasi tingkat stres, serta memperoleh edukasi, sehingga diharapkan tidak ada lagi yang melampiaskan kemarahan melalui kekerasan.
“Jadi ketika emosi tidak melampiaskan kepada istri atau anaknya,” sebutnya.
Sejatinya, kata dia, tindakan kekerasan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Emosi yang tidak terlampiaskan, yang dipicu karena permasalahan seperti ekonomi dan sosial.
“Perlu diinget juga bahwa korban harus tetap memperoleh pendampingan,” ujar dia.
Dikatakan Saeful, kekerasan tak hanya terjadi di rumah tangga. Namun terdapat pula kasus yang pelakunya justru pelajar ke sesama rekannya.
“Ini juga harus diperhatikan. Artinya kekerasan di lingkungan sekolah juga perlu diminimalisasi,” tuturnya.
Penguatan spiritual menjadi opsi penting dan paling memungkinkan. Utamanya dapat diberikan kepada para pelajar agar memiliki pemahaman, sehingga kekerasan dapat dihindari dan ditekan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post