JAKARTA – Tayang di awal 2019, film Keluarga Cemara disambut positif oleh penonton Indonesia. Pada hari ke-10 penayangannya sejak 3 Januari lalu, film produksi Visinema Pictures itu ditonton lebih dari satu juta orang. Film yang kisahnya diangkat dari karya Arswendo Atmowiloto tersebut berhasil merebut hati keluarga-keluarga di Indonesia. Tidak sedikit yang menontonnya berkali-kali.
Kesederhanaan, kejujuran, dan makna keluarga disajikan ke layar lebar lewat film besutan sutradara Yandy Laurens itu. ”Terima kasih untuk penonton Indonesia. Ini perjalanan panjang untuk menghadirkan Keluarga Cemara versi sekarang tanpa meninggalkan nilai dari karya serial yang Mas Wendo percayakan kepada kami,” papar produser Anggia Kharisma dalam konferensi pers di Ecology, Kemang, Jakarta, kemarin (14/1).
Jumlah penonton yang sudah melampaui satu juta merupakan hasil yang menyenangkan. Tapi, yang lebih membahagiakan adalah mengetahui respons orang-orang setelah menonton filmnya. Anggia menuturkan, banyak sekali direct message yang masuk maupun yang dijumpai langsung ketika promo ke bioskop-bioskop.
Ada yang mendapatkan kejutan surat dari anaknya. Ada yang hampir merelakan keluarganya untuk bercerai, kembali bersatu. Ada pula yang dideteksi mendapat penyakit, menonton film ini merasa makin dikuatkan. ”Nilai-nilai itulah yang jauh lebih berharga dibanding jumlah penonton. Bahwa film ini menggerakkan untuk bisa mencintai keluarga lebih baik,” papar Anggia.
Hal yang sama diungkapkan Nirina Zubir, pemeran Emak. Dia pernah bertemu tiga orang sekeluarga, ibu, bapak, dan anak, di lift. Sang bapak yang kali pertama berujar pada Nirina, ”Mbak, filmnya bagus,” cerita Nirina. Lalu, sang ibu menimpali. ”Kami bertiga nangis-nangisan tadi pas nonton”. Lalu, mereka bertiga berpegangan tangan. ”Aduh, itu luluh rasanya,” ungkap Nirina.
Bagi dia sendiri, berperan dalam Keluarga Cemara memberinya banyak pelajaran sebagai orang tua. Di antaranya, tentang menyediakan waktu untuk anak. ”Selain harus rela dipanggil Emak sama semua orang ya,” ucapnya, lantas tertawa.
Sutradara Yandy Laurens menceritakan pengalamannya ketika theatre visit di beberapa kota. Begitu film selesai, dia dan Ringgo Agus Rahman, pemeran Abah, masuk. Banyak yang nggak ngeh kalau itu Ringgo karena penonton sibuk berpelukan dengan keluarganya. ”Pernah juga dipeluk bapak-bapak sambil bilang ’Makasih ya diingatkan, saya kadang marahin anak’ lalu dia minta maaf kepada anaknya,” cerita Yandy.
Arswendo pun sebagai kreator kisah Keluarga Cemara yang turut hadir dalam konferensi pers melontarkan pujiannya. ”Bahwa nilai-nilai kekeluargaan masih berlaku, orang jujur masih diidolakan. Menurut saya, film ini sukses membawakan itu,” tuturnya.
Dia sudah dua kali menonton filmnya. ”Pertama okelah. Kedua, waktu nonton sekeluarga sama anak-cucu, rontok. Nangis,” kata ayah tiga anak dan kakek enam cucu tersebut. (nor/c25/jan/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post